Arsip Tag: Pustakawan

Online Course Grant for Library Professionals from Developing Countries

Designed by Freepik
Picture: freepik

Purpose

The goal of this program is helping library professionals from developing countries stay current with the latest trends and developments in technical services areas and enhance their professional knowledge and skills in librarianship and information science.

One free seat per ALCTS online continuing educational course session is available to librarians and information professionals from developing countries.

Criteria

Applicants must:

  • Have a degree in library or information science (e.g. a 4-year undergraduate degree or a master’s) or,
    • be enrolled in a library or information science program in a developing country or,
    • be working as a librarian or information professional in a developing country
  • Be a legal national from a qualifying developing country (see lists of Qualifying Countries: World Bank  |  United Nations) living in this country.
  • Have working knowledge of English
  • Have technical abilities to participate in an online course: *
    • computer skills: be comfortable with Internet browsers such as Internet Explorer, Mozilla Firefox, etc.; a word processing program, such as Microsoft Word, Word Perfect, etc., be able to send emails with attachments; copy and paste text; download and save a file, install a program or plug-in; quickly learn a new program using online tutorial or Help section;
    • regular unlimited access to a computer (at least a Pentium II-based PC or a G3 PowerMac machine;
    • a reliable high-speed Internet connection (Broadband or DSL, or at least 56k modem);
    • antivirus software installed and kept up-to-date on a computer.
      *See Are you ready for online learning? for general information on online learning. Also look for technical requirements at course description as they may vary from course to course. Send e-mail to mdougherty@ala.org if you have any questions.
    • Financial need in assistance due to insufficient or lack of funding for professional development from your employer.
  • Legal nationals from developing countries studying abroad are not eligible for this grant.

Project Promotion

The information about ALCTS online courses for librarians or information professionals from developing countries will be posted at the web sites of ALCTS Continuing Education Committee and International Relations Committee (IRC). The courses will be also advertised at the alaworld discussion list.

A link to the Online Course Schedules, the Application Form and a list of Qualifying Countries will be provided to the ALA divisional international relations committees’ web sites and appropriate discussion lists.

Application Procedures

Registration

Registration for ALCTS grants will open after the annual schedule of courses becomes available. The IRC Committee creates the registration schedule and decides on the number of sessions open for simultaneous registration. Registration will stay open for at least 30 but no more than 45 days.

If you have questions or comments, please contact the International Relations Committee Chair, Margaret Mering at mmering1@unl.edu.

Submission

Applications for course sections between September 10, 2018 and December 21, 2018 may be submitted between July 30, 2018 and August 24, 2018. After August 24, the application will be closed.

Selection

The ALCTS International Relations Committee will review all applications according to eligibility and required criteria and select the winners. E-mail acceptance will be sent to a successful applicant as soon as the decision is made but not later than three weeks prior to the course starting date. If a winner does not respond to the Award letter within two weeks after receiving the award notice, her/his seat will be offered to the next eligible applicant.

Waiting List

The Committee may create a waiting list for eligible applicants if necessary. The applicants placed on a waiting list will be informed about the status of their application. They have the option to stay on the waiting list, or to withdraw their application. The waiting list will be kept for one year. Applicants who were not selected during the one-year waiting list period are encouraged to resubmit applications for the next year’s course offerings.

ALCTS Online Learning Events

ALCTS offers an array of online learning programs that are available to students around the world. ALCTS web courses and webinars are attended by students in the following countries and territories:

  • Australia
  • Barbados
  • Belgium
  • Bulgaria
  • Canada
  • Chile
  • Democratic Republic of the Congo
  • Egypt
  • England
  • Fiji
  • France
  • Germany
  • Greece
  • Hong Kong
  • India
  • Iran
  • Israel
  • Jamaica
  • Japan
  • Kazakhstan

 

  • Kenya
  • Lebanon
  • New Zealand
  • Nigeria
  • Oman
  • Pakistan
  • Philippines
  • Puerto Rico
  • Qatar
  • Republic of Maldives
  • Russia
  • Saudi Arabia
  • Singapore
  • South Africa
  • Spain
  • Sri Lanka
  • Sweden
  • Switzerland
  • Tanzania
  • Thailand
  • Trinidad
  • Uganda
  • United Arab Emirates
  • United Kingdom
  • Vietnam
  • Zimbabwe

Source: http://www.ala.org/alcts/awards/grants/onlinegrant#.W1jgFsaHQMM.whatsapp

Pendaftaran Mahasiswa Baru Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi Universitas Yarsi

Pinustaka jip yarsi

Universitas Yarsi membuka pendaftaran mahasiswa baru Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi strata Sarjana (S1) hingga 14 September 2018. Prodi S-1 Perpustakaan dan Sains Informasi telah Terakreditasi A dari BAN PT No.1262/SK/BANPT/Akred/S/XII/2015. Universitas Yarsi merupakan satu-satunya universitas swasta di Jakarta yang memiliki Prodi S-1 Perpustakaan dan Sains Informasi. Mahasiswa akan mendapatkan perkuliahan dengan kurikulum yang sesuai dengan trend perkembangan ilmu dan kebutuhan dunia kerja, fasilitas mewah, peluang beasiswa, dan SPP yang dapat diangsur (LIHAT RINCIAN BIAYA dan CARA PEMBAYARAN).

Prodi S-1 Perpustakaan dan Sains Informasi Universitas Yarsi memiliki kurikulum unggulan: Metadata untuk Temu Kembali Informasi, Otomasi Perpustakaan, Teknologi Internet dan Web, Manajemen Basis Data, Literasi Informasi dan Media, Manajemen Rekod, Klasifikasi Islam, Informasi Kesehatan, Manajemen Data Elektronik.

Kuliah di Prodi S-1 Perpustakaan dan Sains Informasi Universitas Yarsi menarik karena lulusannya berpeluang untuk berkarir sebagai Pustakawan, Manajer Lembaga Informasi, Information Specialist, Document Controller, Wirausaha Bidang Informasi, Developer Software untuk Perpustakaan.

Informasi lebih lanjut silahkan UNDUH BROSUR dan hubungi:

Telp: 021-4269301; 021-4206675 ext.5050

Whatsapp: 08562707119; 085221384681

Pendaftaran dapat diakses melalui : https://www.yarsi.ac.id/in/pendaftaran-mahasiswa-baru.html

 

Melawan Stigma Kepustakawanan — sisilain pustakawan

Setiap mengalami kempes ban di jalan aku selalu berfikir akan ada tukang ban dekat lokasi kejadian. Sepuluhan kali aku mengalami. Entah kenapa aku berfikir seperti itu. Sangkaan positifku mengatakan mungkin Tuhan masih sayang aku, tidak menguji hamba-Nya melebihi kemampuan. Nggak kebayang, kan menuntun motor dengan ban kempes melebihi 500 meter? Dugaan burukku kadang berkata “paku […]

via Melawan Stigma Kepustakawanan — sisilain pustakawan

Peran Asosiasi Perpustakaan dalam Membangun Citra Pustakawan Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0

Waktu: Rabu 2 Mei 2018, Pukul 08.00 – Selesai

Tempat: Ruang Auditorium Lantai 4, Perpustakaan Nasional RI, Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta

Kontribusi :
Anggota FPPTI : Rp. 200.000
Umum / Mahasiswa : Rp. 250.000

Transfer ke :
BRI KCP UI Depok atas nama Erika
0672-01-007203-50-5
*bukti transfer harap dibawa

Pendaftaran: https://goo.gl/2ksD8M

Informasi lebih lanjut :
Nur Listiani (0818645901)
Amirul Ulum (0818519636)
Anastasia Santi (081317321868)

# Apabila Bapak/Ibu membutuhkan surat undangan resmi silahkan kirimkan email ke semnas.fppti.2018@gmail.com

Sidang Perdana dan Terbuka KAPPA SIGMA KAPPA INDONESIA

Acara “Sidang Perdana dan Terbuka KAPPA SIGMA KAPPA INDONESIA” diadakan di Jakarta pada 17 Desember 2015. Dalam acara ini, Dr. Agus Rusmana, M.A. (Dosen pada Program Studi Ilmu Perpustakaan Unpad) menyampaikan sebuah pidato kepustakawanan berjudul “MASYARAKAT BERPENGETAHUAN
dan KEPUSTAKAWANAN: Kepustakawanan Berorientasi Pengetahuan”. Berikut ini naskah lengkap pidato kepustakawanan tersebut:
http://

-kolordwijo-

Arah Bahtera Kepustakawanan Indonesia

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَلَهُ الْحَمْدُ فِي الْآخِرَةِ ۚ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْخَبِيرُ
“Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS: Saba’ Ayat: 1)

Beberapa waktu yang lalu seorang rekan mengirimkan sebuah artikel yang berjudul “35 TAHUN IPI : 1973-2008” karya Guru kami Drs. Zulfikar Zen. Artikel ini disampaikan pada acara Musayawarah Daerah (Musda) Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia di Banjarmasin, pada 9 Oktober 2008. Menurut saya, artikel ini menarik untuk kita baca.

Dari artikel ini, kita dapat mengetahui sejarah dan kiprah Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI, dibaca i-pe-i). IPI memang resmi berdiri pada tahun 1973, namun gagasan dibentuknya “persatuan ahli perpustakaan di Indonesia” sudah dimulai oleh A.G.W. Dunningham dan A. Patah pada tahun 1952-1953. Gagasan ini direspon dengan diadakannya pertemuan para pegawai perpustakaan di Jakarta sehingga lahirlah perkumpulan pustakawan yang pertama yaitu Asosiasi Perpustakaan Indonesia (API) pada 4 Juli 1953. API kemudian berkembang menjadi Perhimpunan Ahli Perpustakaan Seluruh Indonesia (PAPSI) pada 27 Maret 1954 sebagai hasil dari Konferensi Perpustakaan Seluruh Indonesia. Kemudian, PAPSI diubah menjadi Perhimpunan Ahli Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi (PAPADI) dalam Kongres I PAPSI tanggal 6 April 1956. 15 Juli 1962, PAPADI mengalami perubahan nama menjadi Asosiasi Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Indonesia (APADI). Selain APADI, ada juga Himpunan Pustakawan Chusus Indonesia (HPCI) yang berdiri pada 5 Desember 1969. Kedua organisasi inilah (APADI dan HPCI) yang kemudian bersatu membentuk Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) pada tahun 1973.

IPI sudah menjadi satu-satunya organisasi resmi pustakawan Indonesia selama bertahun-tahun. Akan tetapi sejak era reformasi dimulai pada tanggal 21 Mei 1998, pola organisasi di Indonesia mengalami berbagai perubahan termasuk organisasi perpustakaan dan pustakawan di Indonesia. 12 Oktober 2000, Forum Perpustakaan perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) dibentuk. Disusul pembentukan Forum Perpustakaan Khusus Indonesia (FPKUI) pada 18 november 2000. Kemudian, ada Forum Perpustakaan Umum Indonesia (FPUI) yang dibentuk pada 4 Juni 2002 dan Forum Perpustakaan Sekolah Indonesia (FPSI) pada 8 Agustus 2002. Pada periode 2006, Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII) terbentuk, tepatnya pada 23 Maret 2006. Pembentukan organisasi-organisasi ini mendapatkan perhatian khusus dalam artikel yang disampaikan pada Musayawarah Daerah (Musda) Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia di Banjarmasin, pada 9 Oktober 2008.

Pada saat ini, ada sekitar 13 asosiasi perpustakaan dan pustakawan di Indonesia. Menurut Pak Zulfikar ini adalah konsekuensi logis setelah era reformasi dan semakin banyak jumlah pustakawan di Indonesia. Secara positif, hal ini dapat diartikan bahwa semakin banyaknya pustakawan yang mulai peduli dan akan ada darah segar juga energi baru untuk kemajuan kepustakawanan Indonesia. Di sisi lain, ada pula kekhawatiran akan terjadinya perpecahan dan munculnya kesenjangan dalam kualitas sumberdaya pengurus antara organisasi yang satu dengan yang lainnya.

Dalam artikel tersebut juga tidak disangkal bahwa IPI memiliki kekurangan-kekurangan dalam kiprahnya selama ini. Akan tetapi, hendaknya asosiasi lain yang lahir kemudian tidak menyangkal peran positif IPI selama ini. IPI ingin berperan sebagai perekat dan pemersatu antar pustakawan tanpa perbedaan status, latar belakang pendidikan, dan lembaganya.

SINERGI ANTAR ASOSIASI PUSTAKAWAN DAN PERPUSTAKAAN INDONESIA
Bangsa kita memiliki sebuah konsep kearifan lokal yang dikenal dengan gotong-royong. Sebagai pustakawan, kita pun menyadari bahwa tidak ada satu perpustakaan yang mampu mengakomodir semua kebutuhan pemustaka. Ditambah lagi dengan perkembangan teknologi yang pesat dan karakteristik generasi milenial atau net-generation yang berbeda dengan generasi sebelumnya, hendaknya pustakawan semakin sadar dengan besarnya tantangan kita hari ini.

Pustakawan tidak lagi memiliki waktu untuk saling mempermasalahkan antara kita. Zaman ini adalah zaman dimana sebuah perusahaan besar sekaliber Sony, Sharp, Toshiba, dan Sanyo dari Jepang mengalami kemerosotan padahal beberapa dekade lalu, Samsung adalah bahan lelucon harian mereka. Zaman dimana mungkin Nokia menyesali pengembangan OS Symbian dan mengacuhkan Android. Dari kasus Sony dan Nokia, kita dapat mempelajari pentingnya menjadi cepat dalam beradaptasi serta selalu berinovasi dan tidak meremehkan siapapun.

Menurut hemat saya, cara peleburan organisasi-organisasi menjadi satu seperti pada kasus APADI dan HPCI menjadi IPI beberapa dekade lalu berpotensi menghambat munculnya inovasi dan pergerakan kita sendiri. Yang kita butuhkan saat ini adalah sebuah sinergi. Sinergi perlu dilakukan oleh semua asosiasi pustakawan dan perpustakaan juga asosiasi lain yang bersentuhan dengan bidang ini.

Sinergi terlihat mudah untuk sekedar diucapkan namun kita sadar tidak akan semudah pada prakteknya. Tentu hal ini menuntut kita untuk merendahkan ego sektoral/mungkin ego pribadi dan terus secara konsisten berusaha mewujudkannya. Komunikasi yang rutin juga diperlukan untuk dapat terciptanya sebuah sinergi. Diharapkan asosiasi-asosiasi pustakawan dan perpustakaan mampu untuk duduk bersama dengan melakukan pertemuan secara rutin dengan demikian kesempatan untuk berkomunikasi dan bermusyawarah semakin terbuka.

Komunikasi dan musyawarah dapat mencegah kita untuk saling mencurigai dan membenci. Terlebih lagi apabila sampai ada penyampaian nasihat atau kritik dengan cara yang kurang tepat. Imam Syafi’i pun pernah berpesan
“Nasihati aku kala sunyi dan sendiri; jangan di kala ramai dan banyak saksi. Sebab nasihat di tengah khalayak terasa hinaan yang membuat hatiku pedih dan koyak, maka maafkan jika aku berontak.” (Asy-Safi’i)
Allah juga telah memberikan petunjuk kepada kita untuk bermusyawarah. Salah satu contohnya terdapat pada Surat Ali ‘Imran ayat 159:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Artinya:
“Maka disebabkan rahmat Allahlah, engkau bersikap lemah lembut terhadap mereka. Seandainya engkau bersikap kasar dan berhati keras. Niscaya mereka akan menjauhkan diri dari sekelilingmu. Kerena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan tertentu. Kemudian apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”. (QS. Ali ‘Imran: 159)

Apa saja yang perlu dimusyawarahkan? Hal-hal yang perlu dimusyawarahkan tentunya perihal kepustakawanan di Indonesia, khususnya mengenai visi dan pola pergerakan yang akan dilakukan oleh masing-masing asosiasi pustakawan dan perpustakaan. Visi, misi, dan tujuan masing-masing asosiasi pustakawan dan perpustakaan perlu di-peta-kan. Hal ini akan membantu kita dalam memperjelas peran dan fungsi setiap asosiasi pustakawan dan perpustakaan. Hendaknya kita memahami mengenai apa, bagaimana, dan mengapa kita ini?

Asosiasi pustakawan dan perpustakaan tentu memiliki kekuatan, kelemahan, keuntungan, dan ancaman masing-masing. Kelemahan satu asosiasi dapat ditutupi dengan bantuan kekuatan asosiasi lainnya, begitu juga ancaman satu asosiasi dengan keuntungan asosiasi lainnya. Hal yang penting adalah untuk membentuk cita-cita bersama, menyepakati visi bersama. Visi ini kemudian perlu dituangkan dan dijabarkan lebih rinci kedalam kerangka program atau kegiatan yang saling bersinergi.

Memahami hakikat asosiasi dan diri, membentuk visi bersama, pemetaan pergerakan, dan bersinergi merupakan hal-hal yang dapat kita terus upayakan untuk menghadapi tantangan saat ini. Saya berharap, semua pihak dapat ikut berperan mendorong terciptanya sinergisme ini bahkan untuk “sekedar” sebuah partisipasi keanggotaan dalam asosiasi ataupun doa. Seperti kisah berikut ini:
‘Abdah bin Abi Lubabah berkata: “Aku bertemu dengan Mujahid. Lalu dia menjabat tanganku, seraya berkata:
“Jika dua orang yang saling mencintai karena Allah bertemu, lalu salah satunya mengambil tangan kawannya sambil tersenyum kepadanya, maka gugurlah dosa-dosa mereka sebagaimana gugurnya dedaunan…”
[Lihat Silsilah ash-Shahihah: 526, 2004, 2692]
‘Abdah melanjutkan: “Aku pun  berkata: “Ini adalah perkara yang mudah…”
Mujahid lantas menegur, seraya berkata:
“Janganlah engkau berkata demikian, karena Allah ta’ala berfirman;
لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِيْ الْأَرْضِ جَمِيْعًا مَا أَلَّفْت بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَلَكِنَّ اللهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ
“Walaupun engkau membelanjakan semua (kekayaan) yang ada di bumi niscaya engkau tidak dapat menyatukan hati mereka, akan tetapi Allah-lah yang telah mempersatukan hati mereka…” (QS Al-Anfal: 63)
Akhirnya ‘Abdah berkata: “Maka aku pun mengakui bahwa dia (Mujahid) memiliki pemahaman yang lebih dibandingkan aku…”
(Hilyatul Auliya’ :3/297, Silsilah as-Shahiihah: 2004)

Dari kisah ini, kita dapat mengambil hikmah bahwa hanya Allah SWT yang mampu mempersatukan hati manusia. Dia-lah Maha Penguasa Hati yang mampu membolak-balikkan hati makhluk-Nya dan hanya kepada-Nya lah kita hendaknya memohon. -dwijo

 

Referensi:
__. 200?. “Musyawarah dalam Islam”.  http://kiteklik.blogspot.com/2010/08/musyawarah-dalam-islam.html#sthash.O7tjHxPB.dpuf (Diakses pada 5 Maret 2015)
Antariksa, Yodhia. 2012. “The Death of Samurai : Robohnya Sony, Panasonic, Sharp, Toshiba dan Sanyo” http://strategimanajemen.net/2012/09/03/the-death-of-samurai-robohnya-sony-panasonic-sharp-dan-sanyo/#sthash.8IzfFY6k.dpuf (Diakses pada 5 Maret 2015)
Asmara, Aldiles Delta. 2015. “Adab menasihati”. http://www.dakwatuna.com/2015/02/25/64561/adab-menasihati/#ixzz3TTrEimGT (Diakses pada 5 Maret 2015)
Femi, Albertus. 2013. “Kontradiksi Artikel The Death of Samurai: Robohnya Sony, Panasonic, Sharp, Toshiba dan Sanyo”. http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/01/09/kontradiksi-artikel-the-death-of-samurai-robohnya-sony-panasonic-sharp-toshiba-dan-sanyo-517947.html (Diakses pada 5 Maret 2015)
Maarif, Ahmad Syafii. 2013. “Rontoknya perusahaan Jepang”. http://www.republika.co.id/berita/kolom/resonansi/13/05/10/mmkh36-rontoknya-perusahaan-jepang (Diakses pada 5 Maret 2015)
Sahabat ilmu. 2015. “Jabat tangan”. Sebuah kisah yang disebarkan melalui media sosial.
Zen, Zulfikar. 2008. “35 TAHUN IPI : 1973-2008”. Makalah  pada: Musayawarah Daerah (Musda) Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia KALIMANTAN SELATAN Banjarmasin, 9 Oktober 2008.

Pustakawan Antikorupsi

Pertemuan Pustakawan Antikorupsi

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bekerjasama dengan Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII) menyelenggarakan kegiatan Pertemuan Pustakawan Antikorupsi dengan tema

Integrity, Leadership: 21st Century Competency for Information Officer/Librarian

yang diselenggarakan pada:
Hari, Tanggal : Senin, 27 Oktober 2014
Waktu : Pkl. 08.30 – 13.00 WIB
Tempat : Auditorium KPK, Jl. HR Rasuna Said, kav. C1, Kuningan, Jakarta Selatan

Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan konsep integritas dan perpustakaan berintegritas bagi profesi pustakawan yang dianggap memiliki peran strategis oleh KPK dalam membentuk masyarakat Indonesia yang melek (sadar) informasi dan pengetahuan antikorupsi.

Untuk kehadiran konfirmasi kehadiran, dapat menghubungi Risqa di risqa.tri@pshk.or.id atau Hp. 08988970857. 

SUSUNAN ACARA

08.00-08.50

08.50-09.00

09.00-09.30

 

09.30-09.50

 

09.30-12.00

 

12.00-13.00

 

Registrasi, Kudapan Pagi

PembukaanSambutan:
PustakawanAntikorupsi” – BusyroMuqoddas
ACCH dan Perpustakaan KPK” – Johan Budi SP

“The Role of Librarian on Handling Information Flow” – HarkrisyatiKamil

Integrity, Leadership: 21st Century Competency for Information Officer/Librarian” – Utami B. Haryadi, SS, M.Si, M.Lib

Penutupan, Makan Siang

Development & Empowerment Dept. ISIPII

PRESIDEN KITA, SARJANA ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Hari ini, 20 Oktober 2014, merupakan hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia karena pada hari ini dilakukan pelantikan Presiden Republik Indonesia yang ke-7, Joko Widodo. Setelah melewati berbagai proses Pemilihan Umum beserta drama politik yang panjang, semoga Joko Widodo dapat mengemban tugas dengan baik demi kesejahteraan Rakyat Indonesia. Sama seperti tajuk utama “A New Hope” pada Majalah Time yang ditujukan untuk Joko Widodo, masyarakat Indonesia memiliki harapan yang besar terhadap Presiden baru kita. Mungkin belum banyak orang yang mengetahui bahwa sebagai sarjana ilmu perpustakaan, kita juga memiliki seorang presiden. Bukan Joko Widodo melainkan Farli Elnumeri. Farli Elnumeri adalah Presiden Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII) masa bakti 2012-2015.

 

Cikal bakal ISIPII berawal dari seminar “Kebebasan Memperoleh Informasi Publik”, yang diselenggarakan berkat kerjasama antara British Council, World Bank, Unesco, Universitas Bina Nusantara, dan Universitas Kristen Petra pada tanggal 8 Februari 2006. Pada saat itu, terjadi diskusi antara pustakawan dan pengajar Jurusan Ilmu Perpustakaan UNAIR yang kemudian berlanjut dengan diselenggarakannya pertemuan antara para pengelola Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi dengan pustakawan praktisi pada tanggal 2-4 Maret 2006 di Hotel Grand Kemang Jakarta. Pertemuan ini menghasilkan “Deklarasi Kemang” yang memuat usulan gagasan pembentukan organisasi profesi dan keilmuan dengan nama Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII) dengan keanggotaan terbatas untuk sarjana ilmu perpustakaan dan informasi. Harkrisyati Kamil terpilih sebagai Presiden ISIPII pertama berdasarkan Musyawarah Nasional 1 tanggal 13 November 2006 di Universitas Udayana. Kini, tongkat kepresidenan itu dilanjutkan oleh Farli Elnumeri.

 

Daftar Nama Presiden ISIPII

Nama Presiden ISIPII

Masa Bakti

Harkrisyati Kamil

2006-2009

Harkrisyati Kamil

2009-2012

Farli Elnumeri

2012-2015

Bang Farli, begitu saya biasa menyapanya. Bang Farli memang sudah aktif berorganisasi sejak sekolah. Kegiatan Pramuka dan bermain musik dalam grup band menjadi pilihannya saat bersekolah. Kegiatan berorganisasinya pun tetap dilanjutkan saat dirinya berkuliah di Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia. Saat ini, Meskipun Bang Farli sudah lulus kuliah Magister dan bekerja sebagai Kepala Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev, dirinya tetap berorganisasi.

 

Farli Elnumeri
Farli Elnumeri

Biodata/profil:
Nama Lengkap: Farli Elnumeri
Nama Panggilan: Farli
TTL: Jakarta, 19 Oktober 1977
Pekerjaan: Pustakawan
Status: Menikah
Nama Pasangan: Sandra Amelia
Nama Anak: Zalika Khadijah
Pendidikan: Magister Ilmu Perpustakaan (M.Hum)
Hobi: Bermain Sepak Bola, Bulutangkis, dan Jalan-jalan

 

Dalam sebuah kesempatan, saya menanyakan beberapa hal kepada Bang Farli mengenai dirinya dan perpustakaan di Indonesia. Berikut ini beberapa hasil tanya jawab saya dengan Bang Farli:

  • Dahulu bisa masuk Jurusan Ilmu Perpustakaan bagaimana ceritanya Bang?
    Kebetulan pas mau isi formulir UMPTN bingung pilihan keduanya apa, nongkrong bareng sama tetangga pagi hari sambil makan ketoprak sebelum mengisi formulir. Kemudian tetangga tersebut menyarankan agar memilih Jurusan Ilmu Perpustakaan karena cukup baik lulusannya dan belum banyak ahlinya. Dia mencontohkan Bekti, JIP 91 yang merupakan teman dia ketika itu. Akhirnya, saya memilih jurusan ini dan diterima.

 

  • Apa suka-dukanya saat kuliah dan setelah jadi Alumni di JIP UI?
    Dukanya dipandang sebelah mata oleh keluarga besar yang masih mengagungkan ilmu-ilmu ternama. Tapi alhamdulillah sekarang mereka sudah tidak lagi mengejek lagi. Sukanya banyak karena bisa baca buku gratis dan kalau kuliah di UI rugi kalau hanya kuliah saja karena yang membedakan UI dengan universitas lain adalah lingkungan berorganisasinya. Makanya, ada beberapa UKM dan organisasi kampus saya ikuti agar dapat menambah teman, wawasan, dan pengetahuan yang tidak didapat dari kelas. Kalau jadi alumni paling yang nyebelin karena bidang pekerjaan kita seringkali jadi pendukung maka posisinya seringkali sulit berkembang. Misalkan di kantor, kalau nggak sarjana hukum nggak bisa jadi peneliti. Berbeda dengan beberapa teman di LSM yang tidak melihat kesarjanaannya. Sukanya, tempat bekerja saya bebas bereksperimen. Ini memudahkan saya ujicoba berbagai hal berkaitan dengan ilmu perpustakaan.

 

  • Ada kenangan khusus waktu kuliah?
    Kenangannya paling ikutan demo sana-sini, nonton teater di kampus, jalan-jalan. Tapi sayangnya aktifitas saya lebih banyak tidak berhubungan dengan keilmuan perpustakaan. Karena memang waktu itu kurang sekali ada diskusi dan semacam pengembangan mengenai ilmu perpustakaan di luar kelas. Paling juga bantu-bantu mengelola lab komputer jurusan. Berhubung awal mula ada Lab Komputer Jurusan Ilmu Perpustakaan mahasiswa yang mengelola.

 

  • Bagaimana ceritanya sampai bisa jadi Presiden ISIPII?
    Kalau diceritakan panjang, tapi intinya sih karena tidak banyak orang yang bersedia aktif mengurusi organisasi yang lebih banyak menghabiskan waktu, biaya, dan tenaga karena masing-masing sudah kehabisan energi mereka mengelola pekerjaaannya masing-masing. Syukurlah, coba ngumpul bareng ternyata cukup banyak yang bersedia mengelola organisasi ini namun tidak bersedia jadi Presidennya. Akhirnya dalam Musyawarah para peserta Munas ISIPII memaksa saya yang jadi Presiden.

 

  • Visi atau pencapaian ke depannya apa nih? untuk pribadi maupun pekerjaan
    Pekerjaan utama saya di ISIPII ini menggerakan roda organisasi ini. Saya yakin teman-teman sarjana ilmu perpustakaan dan informasi pasti punya ide dan gagasan yang menarik untuk dikembangkan dan dilaksanakan. Nah tugas kami bagaimana ide-ide ini dapat terlaksana. Untuk pribadi sendiri hanya ingin melihat teman-teman sarjana ilmu perpustakaan aktif mengembangkan pengetahuannya dan bermanfaat bagi lingkungannya. Pekerjaan sendiri, bagaimana masyarakat bisa merasakan manfaatnya atas keberadaan saya sebagai pustakawan.
  • Bagaimana peran keluarga dalam karir Anda?
    Luar biasa penting sekali.

 

  • Siapa saja orang-orang yang menginspirasi Anda selama ini?
    Selain Nabi Muhammad SAW dan para sahabat beberapa tokoh yang saya cukup sering baca tulisannya yaitu Mohammad Hatta. Selain itu, Yusril dan Eep Saefullah Fatah (sayang mereka berdua akhir-akhir ini jarang saya baca tulisannya). Adapun untuk kepustakawanan, dari sisi pemikiran sih banyak juga.

 

  • Tips atau pesan untuk mahasiswa JIP?
    Tips belajarlah mencintai ilmu perpustakaan dan informasi, insya Allah ada manfaatnya tidak hanya untuk pribadi, namun untuk masyarakat sekitar dan agamamu. Selain itu, belajar tidak hanya di kelas, namun aktiflah belajar dalam berbagai organisasi karena itu akan mengasah jiwa kepemimpinanmu agar bisa menjadi pemimpin tidak hanya untuk pribadi namun lingkungan sekitarmu pula.

Jadi buat temen-temen mahasiswa/i Jurusan Ilmu Perpustakaan, seperti pesan dari Presiden ISIPII, jangan ragu untuk ikutan berorganisasi di kampus. Pilihlah organisasi atau Unit Kegiatan Mahasiswa yang kalian minati dan bergabunglah. Memang terlalu sayang kalau kuliah cuma jadi kupu-kupu, Kuliah-Pulang-Kuliah-Pulang. Siapa tahu kelak kalian bisa jadi Presiden ISIPII selanjutnya atau bahkan Presiden Republik Indonesia. Aamiiiin… 🙂

 

Rujukkan

Bincang-Bincang & Temu Alumni ‘SELEBRASI PRESTASI’

Bincang-Bincang & Temu Alumni
‘SELEBRASI PRESTASI’ dalam rangka HUT ke-62
Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia

Selebrasi prestasi
Selebrasi prestasi

LATAR BELAKANG
Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia mengadakan sebuah acara bertajuk Bincang-Bincang dan Temu Alumni. Acara yang bertema “Selebrasi Prestasi” ini merupakan salah satu acara dalam rangka hari ulang tahun Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi ke 62 di tahun 2014 ini.
Selebrasi prestasi adalah merayakan keberhasilan. Bentuk penghargaan yang diberikan bagi yang proaktif dan berani melalukan sesuatu yang produktif untuk pengembangan keilmuan, pengembangan diri, semangat berbagi atau mungkin hanya untuk menjawab tantangan praktis. Selebrasi prestasi adalah sebuah bentuk pernyataan bahwa dalam bidang ilmu perpustakaan dan informasi, kebanggaan itu ada dan nyata.
Menjadi gagasan dari Departemen Pemberdayaan dan Pelatihan ISIPII, acara ini merupakan bentuk kontribusi untuk pengembangan keilmuan, sarana untuk berbagi dan menularkan semangat kepustakawanan. Selain itu, diharapkan melalui acara ini juga mampu mempererat hubungan antara Dosen, Mahasiswa dan Alumni dari Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi (dulu Jurusan Ilmu Perpustakaan/ JIP).
Kegiatan ini merupakan salah satu dari rangkaian acara di ulang tahun ke-62 Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi, dan merupakan yang pertama dalam seri bincang-bincang sejenis yang akan dikembangkan oleh ISIPII.

 

TUJUAN
Tujuan dari acara Bincang-Bincang dan Temu Alumni ini adalah:

  1. Perayaan prestasi dari praktisi keilmuan ilmu perpustakaan dan informasi yang telah berbuat dan berani menjadi proaktif.
  2. Ajang berbagi ilmu dan menularkan semangat untuk berani menjawab tantangan keilmuan dan tantangan praktis.
  3. Sarana untuk mempererat hubungan kekeluargaan antara Dosen, Alumni dan Mahasiswa dari Departemen Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

ACARA

Menghadirkan presentasi prestasi yang unik dari para pustakawan.
  • Dhama Gustiar Baskoro, S.S., M.Pd. Trainer Literasi Informasi
  • Hanna Chaterina George, SS., M.I.Kom. Ketua Umum APISI
  • Imam Budi P, S.S. Ketua FPPTI
  • Yunita Riris Widawaty, S.S., M.Hum.* Pustakawan Berprestasi Terbaik Nasional 2014
  • Hendro Wicaksono, S.S., M.Hum. Developer Software SLiMS
WAKTU DAN TEMPAT
  • Selasa, 21 Oktober 2014
  • Pukul 13.30 – 16.30 WIB
  • Ruang 1103 Gedung FIB UI, Depok
 
Ayo datang untuk mengenal dan terinspirasi. (Undangan ini bersifat terbuka | Tempat terbatas)
 
Untuk informasi hubungi Aisha Rachman (085695214047) dan Risqa (08988970857) atau ikuti akun twitter @IsipiiOwl
 
Acara ini merupakan seri pertama dari Talkshow Series: Outstanding World of Librarianship (OWL), Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi.
Diinfokan dari: Mochamad Ariyo Faridh Zidni

DIBUTUHKAN SEGERA STAFF LIBRARY ANTARA TV

DIBUTUHKAN SEGERA STAFF LIBRARY ANTARA TV

Persyaratan :
1. D3 Manajemen Informasi dan Dokumen
2. Wanita /Single
3. Mampu berbahasa Inggris lisan maupun tulisan
4. Berpengalaman di BIdang Administrasi , Perpustakaan maupun Kearsipan

5. Jujur , luwes , pekerja keras bersedia bekerja shift

CV dan Lamaran ditujukan kepada HRD PERUM LKBN ANTARA Wisma Antara Lt. 19 Jl. Medan Merdeka Selatan , No. 17 Jakarta 10110

atau

Email ke Anggara.ikra@gmail.com telp. 085692946079

Lamaran diterima paling lambat tanggal 15 Agustus 2013