Arsip Tag: Perpustakaan Digital

Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia [6]

Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia
Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia

Pengantar

Malang, 12-14 November 2013
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) membuka peluang bagi setiap perpustakaan konvensional untuk mulai membangun koleksi bahan perpustakaan digital yang akan dilayankan kepada para pemustaka. Teknologi jaringan juga membuka peluang bagi perpustakaan untuk memanfaatkan bersama (sharing) sumber informasi digital yang dimiliki, yaitu dengan menyediakan akses bagi perpustakaan lain ke koleksi digital miliknya dan sebaliknya mengakses koleksi digital milik perpustakaan lain. Dengan demikian peluang suatu perpustakaan untuk dapat memenuhi kebutuhan informasi pemustaka masing-masing semakin besar. Peralihan dari tahap pengembangan koleksi digital yang berdiri sendiri ke tahap pengembangan jejaring ‘perpustakaan digital’ untuk pemanfaatan bersama sumber informasi yang dimiliki tentunya bukan merupakan proses yang sederhana. Salah satu prasyarat yang harus dipenuhi agar jejaring perpustakaan digital dapat beroperasi sebagaimana yang diharapkan adalah terwujudnya interoperabilitas antarperpustakaan anggotanya. Selain itu, standardisasi metadata juga diperlukan sebagai syarat lain terbentuknya jaringan perpustakaan digital. Jika kedua prasyarat tersebut terpenuhi maka akan terbentuklah jaringan perpustakaan digital dengan jangkauan koleksi yang luas yang kemudian akan disebut sebagai e-Resources.
Temae-Resources: availability, visibility, and accessibility
Tujuan

Saat ini di Indonesia telah terbentuk beberapa jaringan-jaringan perpustakaan digital, baik yang dibangun berdasarkan kesamaan jenis perpustakaan, layanan, maupun koleksinya. Melalui KPDI-6 diharapkan akan semakin terbangun kesadaran para pengelola perpustakaan mengenai e-Resources dalam rangka menyediakan bahan perpustakaan digital yang lengkap dan mudah untuk para pemustaka.
Peserta

– Pengelola berbagai jenis perpustakaan

– Pustakawan dan tenaga perpustakaan di perpustakaan umum, khusus dan

perguruan tinggi

– Akademisi, peneliti, pengajar dan mahasiswa ilmu perpustakaan dan informasi

– Penerbit

– Perusahaan penyedia informasi (information providers)

– Seluruh stakeholders dalam bisnis multimedia
Tempat Penyelenggaraan

Hotel Harris Malang

Jalan Jenderal A. Yani Utara C-1

Malang, Jawa Timur

Phone : +62341-419000 , 299 2299

Fax : +62341-417713, 299 2288

Website : http://malang.harrishotels.com/

Email: sales@harris-malang.com

Info lebih lanjut: http://kpdi6.pnri.go.id/beranda/

Cara untuk ikut GRATISSSSS: http://kpdi6.pnri.go.id/makalah/index.php

Yuk ikutan…..

Call For Paper Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia – 5

KPID-5 mengundang Anda untuk mengirimkan kertas kerja/makalah tentang berbagai aspek yang terkait dengan tema konferensi. Tema konferensi kali ini adalah “Standarisasi Metadata”
Topik yang dapat dipilih antara lain:

  1. Mobile Librarianship (M-Library)
  2. Program aplikasi perpustakaan dan metadata
  3. Perkembangan open access di Indonesia
  4. Perkembangan metadata dan RDA

Tenggat waktu:

  • Penyerahan judul, abstrak, paling lambat tanggal 5 September 2012
  • Penyerahan dalam bentuk pdf / word (besar file maximal 4MB), dan dikirimkan langsung ke sekretariat melalui email.
  • Pemberitahuan tentang makalah yang terpilih akan diberitahukan lewat email

Fasilitas:

  • Bagi yang makalah yang terpilih diminta menyajikan sesuai jadwal yang akan disampaikan kemudian.
  • Biaya transportasi, akomodasi, dan kelengkapan yang diterima peserta disediakan oleh panitia.
  • Penyerahan judul, abstrak, paling lambat tanggal 5 September 2012
  • Makalah yang terpilih akan dimuat dalam prosidings KPDI-5.

 

Diedit dari sumber: http://kpdi5.pnri.go.id/makalah/index.php

Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia Ke-3. Bandung, 2-4 November 2010

Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia (KPDI) merupakan forum berskala nasional yang merupakan wadah penyampaian gagasan dan hasil penelitian, berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta bertukar pikiran bagi para pustakawan dan penyelenggara perpustakaan Indonesia tentang berbagai aspek perpustakaan digital.

Penyelenggaraan KPDI secara berkala setiap tahun dimaksudkan untuk menyediakan wadah bagi para praktisi, akademisi, maupun peneliti yang secara langsung berkaitan dengan pengelolaan perpustakaan digital maupun yang mempunyai perhatian dan minat terhadap perkembangan implementasi TIK di perpustakaan pada umumnya, maupun perkembangan jaringan-jaringan perpustakaan digital di Indonesia pada khususnya.

Dalam konferensi-konferensi sebelumnya telah dibahas sejumlah topik, mencakup ilmu komputer, ilmu perpustakaan dan informasi, serta manajemen pengetahuan. Melalui KPDI-1 yang mengusung tema ”Kerja Sama Dalam Membangun Perpustakaan Digital Nasional Indonesia” dimaksudkan untuk membangun kesadaran bersama akan perlunya kerja sama berbagai pihak dalam upaya memenuhi kebutuhan informasi masyarakat luas melalui implementasi teknologi digital dalam dunia perpustakaan. Dalam KPDI-2 dengan tema ”Perpustakaan dan Pelestarian Khasanah Budaya Bangsa dalam Format Digital” dicapai kesamaan persepsi di antara para peserta mengenai pentingnya pentingnya melestarikan khasanah budaya dalam format digital (cultural digital heritage), serta peran perpustakaan dalam pelestarian khasanah budaya tersebut. Melalui Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia (KPDI) Ke-3 diupayakan juga tercapainya kesamaan persepsi di antara para peserta mengenai Perpustakaan Digital Nasional Indonesia dan mengenai bentuk Kerangka Kerja Nasional Perpustakaan Digital Indonesia yang menjadi acuan dalam pelaksanaan kerja sama antarperpustakaan dan antar jaringan yang sudah ada.

Tema
Perpustakaan Digital: Isu-Isu Teknis, Strategis dan Masa Depan

Tujuan
Saat ini di Indonesia telah terbentuk beberapa jaringan-jaringan perpustakaan digital, baik yang dibangun berdasarkan kesamaan jenis perpustakaan, layanan, maupun koleksinya.

Peserta
– Pengelola berbagai jenis perpustakaan
– Pustakawan dan tenaga perpustakaan di perpustakaan umum, khusus dan
perguruan tinggi
– Akademisi, peneliti, pengajar dan mahasiswa ilmu perpustakaan dan informasi
– Penerbit sumber informasi digital (E-publishers)
– Perusahaan penyedia informasi (information providers)
– Seluruh stakeholders dalam bisnis multimedia

Tempat Penyelenggaraan
Hotel Horison Bandung
Jl. Pelajar Pejuang 45 no. 121
Buah batu, Bandung – 12345
Jawa Barat, Indonesia.
PHONE : (022)7305000, 7305462
FAX : (022)7304711
http://www.horisonbandung.com

sumber: http://kpdi3.pnri.go.id/

Workshop Digitalisasi Perpustakaan

Library Digitalization Workshops
(Organized by Northern Illinois University, in partnership with Cornell University and Universitas Paramadina)

April 19-20, 2010; 9am-5pm
Toledo-Sevilla Room, PGS Campus Universitas Paramadina
The Energy Lt. 22, SCBD Jl. Jend Sudirman, Jakarta

Objectives:
Day 1 of the workshop will focus on establishing a dependable digitization workflow and a managed color system for capturing two and three dimensional material. This will include training staff in digitization methods and color management issues; capturing technical metadata for image preservation; and evaluating various storage & preservation solutions. Instruction will be given in the use of flatbed scanners as well as digital SLR copy-cameras.

Day 2 will focus on strategies for post-processing of material, metadata capture, and image delivery. We will look at various tools to generate OCR, PDF’s, and image derivatives, including Adobe Photoshop, Adobe Acrobat, and ABBYY Finereader. We will also explore options for capturing administrative and descriptive metadata.

Proposed Schedule
Day 1 – morning
Creating a Digital Library/Archive: Strategies for Success; Digitization Basics (dpi/bit-depth/ color modes/benchmarking)
Day 1- afternoon
Establishing the workflow- from project initiation to delivery; Color Management: Calibrating monitors and scanning devices; Establishing quality control metrics; Saving & preserving your work

Day 2- morning
Post-processing; PDF’s; OCR; Image derivatives using batch processes; Working with Photoshop- tonal adjustment and color correction
Day 2-afternoon
Administrative metadata; Descriptive metadata; Delivery options

Information and registration (before March 15, 2010, limited for 20 participants)
siti.nurhayati@ paramadina. ac.id

Siti Nurhayati
Paramadina University
Jl. Gatot Subroto Kav. 96-97
Jakarta 12700
Telp. +62 21. 7918 11 88 ext.161
Fax. +62 21. 799 33 75
Mobile +62 21 322 55 958

Sekilas Info Tentang Ebook

<a href="https://www.freepik.com/free-photo/tablet-brunette-worker-office-electronic_1092721.htm">Designed by Freepik</a>
Designed by Freepik

Definisi ebook

Electronic book (ebook) atau disebut buku elektronik dalam bahasa Indonesia adalah bentuk digital dari buku biasa (tercetak) yang membutuhkan personal computers, mobile phones, atau alat khusus untuk membacanya yang disebut ebook reader atau ebook devices(wikipedia). Ebook adalah representasi elektronik dari sebuah buku yang biasanya diterbitkan dalam bentuk tercetak namun kali ini berbentuk digital(Lee, 2004:50). Berdasarkan definisi ini dapat kita simpulkan bahwa ebook memiliki dua sifat penting, yaitu: pertama, ebook berbentuk digital. Kedua, ebook membutuhkan alat baca khusus.

Sejarah ebook

Pada awalnya ebook digunakan terbatas pada subjek dan pengguna tertentu saja. Cakupan subjek yang dibahas pada waktu itu antara lain teknik manual untuk hardware, teknik manufaktur, dan subjek lainnya. Sejumlah format ebook bermunculan, beberapa diantaranya didukung oleh perusahaan software besar seperti Adobe’s PDF format dan yang lainnya didukung oleh programer-programer independen dan open source. Biasanya, setiap ebook reader memiliki format yang berbeda-beda pula, kebanyakan dari ebook reader mengkhususkan satu format tertentu saja sesuai pangsa pasarnya. Pada waktu itu, para produsen ebook mengalami masalah mengenai standar yang dipakai dalam pengemasan dan pemasaran ebook sehingga ebook tumbuh di dalam “pasar bawah tanah”. Banyak penerbit ebook yang mulai memasarkan produknya menggunakan public domain. Pada waktu yang bersamaan, para penulis yang karyanya ditolak oleh penerbit menawarkan karyanya secara online sehingga karyanya dikenal oleh orang lain. Katalog buku-buku yang tidak resmi mulai bermunculan di website dan situs-situs yang menyediakan ebook mulai menyebarluaskan informasi mengenai ebook kepada masyarakat.

Pada tahun 2008, model baru untuk pemasaran ebook mulai berkembang dan perangkat keras untuk membaca ebook mulai diproduksi. Peran internet sangat besar dalam perkembangan dan pendistribusian ebook. Sekarang kita tidak harus menggunakan ebook reader untuk membaca ebook. Kita juga bisa membaca ebook dengan personal computer dan bahkan dengan mobile phone. Hanya ada dua ebook reader yang mendominasi pasar, yaitu Amazon’s Kindle dan Sony’s PRS-500. Di Jepang, pasar ebook mengalami pertumbuhan yang baik selama tahun 2000 dan menembus angka 10 miliyar yen. Namun tidak semua penulis mendukung konsep ebook, contohnya JK Rowling yang menyatakan tidak akan mengeluarkan versi elektronik untuk karya-karyanya. Para ahli dari Plastic Logic, sebuah perusahaan teknologi layar yang berbasis di Cambridge, Inggris, melaporkan sebuah teknik yang memungkinkan pencetakan transistor polimer menjadi sebuah permukaan plastik yang fleksibel. Teknik ini memungkinkan layar menjadi lentur, sehingga memberikan ebook tambahan daya tahan.

Keuntungan

1. Teks dapat dicari secara otomatis dan dirujuk silang menggunakan hyperlink.

2. Sebuah ebook reader dapat berisi beberapa buku sehingga mudah dibawa kemana saja (lebih ringan dan kecil) dibandingkan buku-buku yang sama dalam format tercetak. Ratusan atau bahkan ribuan buku dapat disimpan pada perangkat yang sama.

3. Ebook memungkinkan penyorotan dan penjelasan nonpermanent.

4. Ukuran font dan font dapat disesuaikan.

5. Ebook memungkinkan gambar animasi dan klip multimedia terpasang di dalamnya.

6. Memungkinkan penggunaan warna yang lebih banyak dibandingkan warna dalam format tercetak.

7. Perangkat ebook memungkinkan ebook dibaca dalam keadaan sedikit cahaya atau bahkan gelap total dengan menggunakan back light.

8. Sebuah ebook secara otomatis dapat terbuka di halaman terakhir yang dibaca.

9. Lebih murah

10. Perangkat lunak Teks-untuk-bicara dapat digunakan untuk melakukan konversi ebook ke buku-buku audio secara otomatis.

11. Pemasok ebook tidak membutuhkan ruangan yang besar dan tidak ada batasan pencetakan buku.

12. Lebih mudah bagi penulis untuk menerbitkan sendiri ebook.

13. Ebook dapat digunakan untuk meningkatkan penjualan versi buku yang tercetak (printbook).

14. Ebook tidak membutuhkan kertas, tinta, dan sumber daya lain yang digunakan untuk menghasilkan buku-buku yang dicetak. Itu artinya kita dapat mengurangi penebangan hutan untuk produksi kertas.

Kerugian

1. Sebagian kecil buku lebih mudah dibawa dibandingkan ebook

2. Ebook reader lebih mudah rusak apabila terjatuh dibandingkan dengan buku biasa.

3. Ebook membutuhkan perangkat khusus (hardware dan software) untuk membacanya.

4. Ebook reader membutuhkan tenaga listrik,. Jika menggunakan mobile phone, baterainya akan cepat habis.

5. Ebook tidak dapat digunakan apabila terjadi kerusakan pada perangkatnya (hardware atau software)

6. Melihat layar untuk waktu yang lama dapat menyebabkan mata kejang dan kadang-kadang sakit kepala.

7. Ebook reader lebih mungkin untuk dicuri dari pada kertas buku.

8. Sebagian besar penerbit tidak memproduksi ebook mereka setara dengan buku yang dicetak (print book). Dalam kasus lain, ebook diberikan prioritas yang lebih rendah dari segi sumber daya penerbitan, sehingga dalam sebuah disparitas mutu produk, tanggal rilis dan sebagainya. Masalah ini tidak endemik untuk setiap penerbit, namun memiliki efek pada kualitas keseluruhan ketersediaan barang dagangan.

9. Ebook dapat dengan mudah di-hack melalui penggunaan perangkat keras atau perangkat lunak modifikasi dan disebarkan secara luas di Internet dan / atau ebook reader, tanpa persetujuan dari penulis atau penerbit.

10. Jika perangkat ebook atau ebook reder dicuri, hilang, rusak atau diperbaiki, semua ebook yang tersimpan pada perangkat bisa hilang. Hal ini dapat dihindari dengan backup baik pada perangkat lain atau penyedia ebook.

11. Hilangnya tactility dan estetika jilid-buku. Juga hilangnya kemampuan untuk dengan cepat melalui riffle halaman untuk mencari bagian tertentu.

12. Resolusi layar perangkat pembaca (ebook readers/ebook devices) mungkin akan lebih rendah daripada kertas yang sebenarnya, sehingga sulit untuk membaca ebook.

13. Dari perspektif pembaca, kepemilikan konvensional, peraturan penggunaan, dan akses ke konten buku cacat dan dibatasi oleh Manajemen Hak Digital.

14. Pemilik harus membeli model yang berbeda untuk setiap format file ebuku.

Kerugian terbesar dari sebuah ebook adalah pembajakan. Banyak software yang berbayar (proprietary software) diklaim aman dari pembajakan tetapi kenyataannya banyak bajakannya yang beredar di “pasar bawah tanah”. Hal yang sama dapat terjadi pada ebook. Buku konvensional atau yang tercetak (print book) lebih sulit untuk dibajak.

Reference: http://en.wikipedia.org/wiki/E-book

Perkembangan Perpustakaan Digital di Indonesia dan Negara-negara Asia

oleh Syauqi Fuadi, xfuadi@gmail.com

abstrak Perkembangan perpustakaan digital dewasa ini sangat meningkat. Tak terkecuali di benua Asia, khususnya di negara kita tercinta Indonesia. Melihat perkembangan yang cukup pesat di Indonesia bila dibandingkan dengan perkembangan di negara-negara Asia, masih perlu banyak pembenahan. Melihat perkembangan perpustakaan di negara-negara Asia, memberikan gambaran bagaimana seharusnya perpustakaan digital berkembang dan lebih berkontribusi dalam penyebaran informasi di Indonesia.

artikel lengkapnya bisa di download di sini: artikel-syauqi.pdf

Empat Alasan Penting Mengapa Menggunakan E-Book sebagai Koleksi di dalam Perpustakaan

oleh Danang D. Kangko, makhlukbiruliardarikonoha@yahoo.co.id

E-book diprediksikan sebagai bentuk buku pada masa yang akan datang dan akan mengantikan buku-buku dalam bentuk tercetak. Ternyata banyak keuntungan yang bisa diperoleh perpustakaan dari e-book meskipun ada juga kerugian yang dapat ditimbulkannya. Memahami isu tentang perkembangan e-book memungkinkan perpustakaan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi users dan merancang masa depan perpustakaan itu sendiri. Tulisan ini didedikasikan untuk memberikan pengetahuan mengenai manfaat e-book bagi masyarakat pada umumnya dan untuk pustakawan pada khususnya. Metode penelitian yang saya gunakan dalam menyusun makalah ini adalah metode studi pustaka. Kesimpulannya, koleksi e-book memberikan beberapa manfaat di dalam perpustakaan, di antaranya: menambah keragaman jenis koleksi yang ada di perpustakaan, menghemat ruang penyimpanan koleksi, menghemat biaya akuisisi, dan meningkatkan kepuasan pengguna perpustakaan.

Artikel lengkap silahkan download disini: artikel-danang.pdf