Arsip Tag: Ilmu Perpustakaan

CALL FOR PAPERS: International Conference on Qualitative and Quantitative Methods in Libraries 2019

cropped-127.jpg

Dear Friends, Dear Colleagues,

It is our pleasure to invite you to join QQML as Members.
The membership is free and lasts two years.After you fill in the attached form you receive your Membership identity card which is valid for two years and is renewed after your renewal application.
Your membership entitles you to the following benefits:

  • Online access to the QQML e-journal and priority in publishing,
  • Attendance of QQML conference and other potential events in priority,
  • Discounts on the publications of QQML,
  • Participation to the decision –making about QQML chapters and groups,
  • Opportunity to join a community of professors, professionals,
  • decision makers, students and graduates from all over the world,
  • Opportunity to promote yourself and your achievements through the network,
  • Active about special scientific interests.
FOCUS ON METHODOLOGIES AND RESEARCH

QQML acts under the umbrella of ISAST a non- profit organization (International Society for the Advancement of Science and Technology) and organizes the Qualitative and Quantitative Methods in Libraries International Conference. QQML is dedicated to promoting the theory and practice of QQM in Libraries, Museums and Archives and aspires to:

  • To establish an active network of people who are interested in QQM
  • To promote the theory and practice of QQM
  • To track the developments and share the research results of QQM
  • To transfer the knowledge on QQM from scientists to professionals

QQML welcomes people from 58 countries and 5 continents. Every year the International conference attracts new delegates as well as it’s permanent friends.
The subject disciplines include every topic of the information science, as the methodologies are used in every field. Special topics are listed in the website of the Conference http://www.isast.org.
QQML is in Facebook and Linkedin. Find and join!

The target group of QQML

The target group and the audience are library professionals in a more general sense: professors, researchers, students, administrators, stakeholders, technologists, museum scientists, archivists, decision makers and managers, information scientists, librarians, records managers, web developers, IT specialists, taxonomists, statisticians, marketing managers, philologist et al.

Grants and Awards

QQML promote Grants to Post Graduate students and PhD Candidates, after the recommendation of their supervisors which is recognition of their contribution to the scholarly communication. The grant is a discount of the conference fees.
The enquiries about the award are sent to anthi@asmda.com.
The aim of the grant is to facilitate students to participate to the conference, get experience, and share their research and exchange ideas.

Warm Regards,

Dr Anthi Katsirikou
QQML Conference Co-chair
anthi@isast.org

 

Submission: http://qqml.org/call-of-proposals/

Iklan

Pendaftaran Mahasiswa Baru Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi Universitas Yarsi

Pinustaka jip yarsi

Universitas Yarsi membuka pendaftaran mahasiswa baru Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi strata Sarjana (S1) hingga 14 September 2018. Prodi S-1 Perpustakaan dan Sains Informasi telah Terakreditasi A dari BAN PT No.1262/SK/BANPT/Akred/S/XII/2015. Universitas Yarsi merupakan satu-satunya universitas swasta di Jakarta yang memiliki Prodi S-1 Perpustakaan dan Sains Informasi. Mahasiswa akan mendapatkan perkuliahan dengan kurikulum yang sesuai dengan trend perkembangan ilmu dan kebutuhan dunia kerja, fasilitas mewah, peluang beasiswa, dan SPP yang dapat diangsur (LIHAT RINCIAN BIAYA dan CARA PEMBAYARAN).

Prodi S-1 Perpustakaan dan Sains Informasi Universitas Yarsi memiliki kurikulum unggulan: Metadata untuk Temu Kembali Informasi, Otomasi Perpustakaan, Teknologi Internet dan Web, Manajemen Basis Data, Literasi Informasi dan Media, Manajemen Rekod, Klasifikasi Islam, Informasi Kesehatan, Manajemen Data Elektronik.

Kuliah di Prodi S-1 Perpustakaan dan Sains Informasi Universitas Yarsi menarik karena lulusannya berpeluang untuk berkarir sebagai Pustakawan, Manajer Lembaga Informasi, Information Specialist, Document Controller, Wirausaha Bidang Informasi, Developer Software untuk Perpustakaan.

Informasi lebih lanjut silahkan UNDUH BROSUR dan hubungi:

Telp: 021-4269301; 021-4206675 ext.5050

Whatsapp: 08562707119; 085221384681

Pendaftaran dapat diakses melalui : https://www.yarsi.ac.id/in/pendaftaran-mahasiswa-baru.html

 

Pendaftaran Mahasiswa Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi – UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang membuka Program Studi (S1) baru yaitu Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi di bawah Fakultas Sains dan Teknologi.

Program Studi Srata 1
Perpustakaan & Sains Informasi
Fakultas Sains & Teknologi
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Apabila Anda tertarik memasuki jenjang pendidikan perguruan tinggi di Program Studi ini, silahkan mendaftar melalui jalur mandiri dengan website http://uin-malang.ac.id/pendaftaran

Berikut terlampir brosur Prodi ini:

Jurusan Perpustakaan & Sains Informasi_Page_1

Jurusan Perpustakaan & Sains Informasi_Page_2

Grup Telegram Mahasiswa & Alumni Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia

Jum’at, 27 April 2018 terbentuklah sebuah Grup Telegram yang berisikan mahasiswa dan alumni Ilmu Perpustakaan dan Informasi (Library and Information Science) di Indonesia. Aplikasi Telegram dipilih karena mampu menampung anggota dalam jumlah sangat banyak dalam satu grup. Grup ini telah di-setting menjadi Super Group sehingga cukup untuk 100.000 anggota. Di samping itu, ada juga alasan keamanan dan kecanggihan aplikasi Telegram yang lebih baik dibandingkan WA Group.

kolordwijo Indonesia LIS Telegram Group

Sejauh ini, anggota Grup Telegram mahasiswa dan alumni Library and Information Science baru ada 83 anggota dari berbagai Universitas di Indonesia. Kurang populernya aplikasi Telegram di Indonesia menjadi salah satu kendala. Sebelum bergabung, calon anggota perlu menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu. Aplikasi ini dapat diperoleh melalui halaman website Telegram dan dapat dijalankan pada Mobile Apps (Android, iPhone, Windows Phone, & Firefox OS), Desktop Apps (Windows, Mac, Linux, & macOS), dan Web Apps (Telegram Web-version & Chrome app).

Teman-teman mahasiswa dan alumni Library and Information Science di Indonesia yang ingin bergabung Grup Telegram ini silahkan klik tautan berikut ini: https://t.me/joinchat/FBUG-A_5WaSpUHnps-7hCg

Semoga Bermanfaat.

Dwijo

Unduh Gratis Materi Diskusi Keilmuan “Memetakan Perkembangan Ilmu Perpustakaan dan Informasi di Indonesia”

Kamis, 15 Maret 2018 lalu Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII) bekerjasama dengan Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan Diskusi Keilmuan Perpustakaan dan Informasi. Acara ini bertema “Memetakan Perkembangan Ilmu Perpustakaan dan Informasi di Indonesia”. Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta dan telah disiarkan secara langsung (live streaming). Rekaman video acara ini dapat diakses melalui akun resmi Facebook Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Materi Diskusi dapat diunduh secara gratis melalui tautan berikut ini:
1. http://digilib.uin-suka.ac.id/29642/
2. http://digilib.uin-suka.ac.id/29641/
3. http://digilib.uin-suka.ac.id/29640/

Semoga bermanfaat.

Resensi buku “Perpustakaan untuk Rakyat: Dialog Anak dan Bapak”

Judul Buku = Perpustakaan untuk Rakyat : Dialog Anak dan Bapak
Pengarang = Ratih Rahmawati dan Blasius Sudarsono
Penerbit = Sagung Seto, Jakarta
Tahun Terbit = 2012
Tebal Buku = 164 halaman

PUSAKA BAGI PERPUSTAKAAN DAN TAMAN BACA MASYARAKAT
————————————————–
Buku ini mencoba menyadarkan kita (kembali) bahwa rakyat memiliki hak yang perlu ditunaikan oleh perpustakaan dan taman baca(an) masyarakat (TBM). Dalam Undang-Undang Dasar 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan kemerdekaan Indonesia adalah dalam rangka “Mencerdaskan kehidupan bangsa”. Di sinilah perpustakaan dan TBM mengambil peran. Lebih jauh lagi, melalui penyediaan informasi dan membuka peluang sebesar-besarnya bagi rakyat untuk memperoleh pendidikan, perpustakaan dan TBM berperan dalam “Memajukan kesejahteraan umum”. Peran perpustakaan dan TBM Tersebut bahkan dijabarkan lebih jauh lagi melalui Undang-Undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007. Penulis berusaha memformulasikan suatu strategi untuk pemenuhan hak rakyat tersebut oleh perpustakaan dan TBM.

Dalam buku ini terdapat kata sambutan dari Kepala PDII-LIPI, Ir. Sri Hartinah, M.Si., dan pengantar dari Agus Rusmana yang memberikan gambaran umum isi buku. Layaknya sebuah drama, buku ini memiliki prolog dan pengenalan tokoh dibagian awal. Bagian berikutnya dimuai dengan dialog pertama antara sang bapak dan anaknya. Dalam dialog ini terjadi diskusi untuk memaknai perpustakaan dan TBM itu sendiri. Selain itu, dalam dialog ini pula turunnya mandat dari sang bapak kepada anaknya untuk turun langsung ke lapangan.

Lalu bagian berikutnya, ada laporan dari sang anak yang telah turun ke lapangan. Laporan ini membahas mengenai fenomena TBM di Daerah Istimewa Yogyakarta. Laporan ini pun dibahas oleh bapak dan anak dalam dialog kedua. Dalam dialog kedua ini juga dibahas mengenai konsep perpustakaan untuk rakyat. Di bagian berikutnya ada tulisan berjudul “Memaknai perpustakaan” yang ditulis oleh sang bapak. Dengan segala ilmu dan pengalamannya yang sudah banyak di dunia kepustakawanan Indonesia, sang bapak menjabarkan dengan begitu fasih mengenai fundamental perpustakaan, pembudayaan kegemaran membaca, Perpustakaan Nasional RI, dan profesi pustakawan. “Memaknai perpustakaan dilakukan dengan mencermati apa yang diamanatkan oleh UU 43, 2007” (Sudarsono, 2012: 118).

Lalu berikutnya adalah dialog ketiga. Dalam dialog ini, sang bapak dan anak mencoba membedah hal-hal apa saja yang mungkin diakukan oleh perpustakaan dan pustakawan agar dapat terciptanya perpustakaan untuk rakyat. Hasil dari dialog ketiga ini kemudian menjadi sebuah tulisan kolaborasi antara keduanya yang berjudul “Sinergi perpustakaan dan TBM”. Menurut mereka, sinergi antara perpustakaan dan TBM-lah yang diperlukan untuk merealisasikan konsep perpustakaan untuk rakyat dan tercapainya tujuan kemerdekaan “Mencerdaskan kehidupan bangsa”. Lebih lanjut lagi, dijelaskan pula bagaimana sinergi ini dapat berjalan. Sinergi ini akan berjalan baik apabila perpustakaan dan TBM memiliki kesadaran dan tujuan yang sama, yaitu menunaikan amanah UUD 45 dan UU 43 tahun 2007. Kemudian di bagian akhir buku ini ditutup dengan sebuah epilog mengenai perpustakaan untuk rakyat.

Penulis bereksperimentasi dalam penulisan buku ini. Gaya penulisan buku yang dibuat seperti sebuah drama membuat buku ini menarik. Akan tetapi sayangnya masih ditemukan kesalahan ejaan dan pengetikan dalam buku ini. Isi buku ini menawarkan sebuah konsep baru tentang terciptanya sistem layanan nasional perpustakaan dan langkah-langkah untuk merealisasikannya. Meskipun penulis sendiri mengakui bahwa konsep ini masihlah preliminer dan memerlukan penyempurnaan. Buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca oleh para pustakawan, calon pustakawan, peneliti dibiang perpustakaan dan informasi, maupun siapa saja yang berkaitan dengan dunia kepustakawanan dan pendidikan di Indonesia.

kolordwijo
Sumber: https://www.goodreads.com/review/show/859161326?utm_medium=api&utm_source=custom_widget

Apakah dapat disebut sebagai perpustakaan jika tidak memiliki keanggotaan?

“selamat malam, saya ingin bertanya mengenai perpustakaan. apakah dapat disebut perpustakaan jika tidak memiliki keanggotaan? dalama arti, perpustakaan khusus ini terbuka untuk umum namun mereka tidak membuat keanggotaan bagi pengujungnya. terima kasih – uciucai”

Demikianlah pertanyaan menarik dari salah seorang pengunjung blog ini. Meskipun sebenarnya saya masih perlu memperoleh tambahan penjelasan agar hal yang ditanyakan benar-benar jelas atau tuntas. Saya akan mencoba membahasnya pada kesempatan kali ini.

Pertanyaan diatas akan saya jawab dengan melihat definisi dari “Perpustakaan” itu sendiri. Apa itu perpustakaan? Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan

“Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.”

“Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diperuntukkan secara terbatas bagi pemustaka di lingkungan lembaga pemerintah, lembaga masyarakat, lembaga pendidikan keagamaan, rumah ibadah, atau organisasi lain.”

Definisi di atas memberikan kita gambaran mengenai unsur-unsur penting yang ada di perpustakaan, yaitu:
1. Pustakawan,
2. Koleksi, dan
3. Pemustaka (pengguna yang memanfaatkan perpustakaan).
Tanpa ada salah satu dari unsur-unsur ini maka menurut saya suatu institusi tidak dapat disebut sebagai perpustakaan. Perpustakaan tanpa ada pustakawan, lalu siapa yang akan mengelolanya dengan sistem baku dan profesional? Bukankah “Library is the librarian it’s self?” Apabila perpustakaan tanpa ada koleksi, lalu apa yang akan dikelola dan dimanfaatkan? Perpustakaan tanpa pemustaka atau orang-orang yang menggunakan/memanfaatkan perpustakaan, lalu siapa yang akan memanfaatkan perpustakaan? dan untuk apa perpustakaan itu ada? apa gunanya?

Apabila yang dimaksud dalam pertanyaan uciucai adalah institusi tersebut tidak memiliki pemustaka atau pengguna yang memanfaatkan perpustakaan tersebut maka saya katakan institusi itu bukanlah perpustakaan. Perpustakaan Khusus pun tetap harus memiliki pemustaka (meskipun ruang lingkup pemustaka terbatas/khusus). Apabila yang dimaksud dalam pertanyaan uciucai adalah institusi tersebut tidak memiliki MANAJEMEN/PENGELOLAAN KEANGGOTAAN maka jawabannya relatif.

Mengapa relatif? Kita harus melihat bagaimana cara koleksi itu dimanfaatkan oleh pengguna. Apakah koleksi tersebut dipinjamkan secara gratis, disewakan, atau dijual. Ketiga proses pemanfatan koleksi oleh pengguna menentukan akan menjadi apa institusi tersebut. Koleksi yang dimanfaatkan untuk dipinjam oleh pengguna secara gratis, kita dapat menyebut institusi itu sebagai perpustakaan. Lalu, koleksi yang dimanfaatkan untuk disewakan kepada pengguna, kita menyebut institusi itu sebagai kios penyewaan buku. Berdasarkan sejarahnya, kios-kios penyewaan buku ini pada awalnya muncul dari usaha warga keturunan Tionghoa pada masa kolonialisme untuk mendapatkan sumber informasi/menambah ilmu dan kini berkembang menjadi Taman Baca Masyarakat (Sudarsono dan Rahmawati, 2012). Terakhir, koleksi yang dimanfaatkan untuk dibeli, kita menyebut institusi itu sebagai toko buku.

Semoga sampai di sini penanya (uciucai) sudah dapat menyimpulkan dan mendapatkan jawaban. Saran saya, perpustakaan perlu memiliki sebuah mekanisme manajemen keanggotaan untuk mempermudah kegiatan perpustakaan. Dengan adanya manajemen keanggotaan, kita dapat mengetahui dan mengenal siapa saja para pemustaka kita. Bukan hanya untuk keperluan pelaporan tetapi juga untuk keperluan mendekatkan perpustakaan kepada penggunanya/pemustaka. Selain itu, manajemen keanggotaan dapat digunakan untuk pencatatan apabila pemustaka ingin meminjam koleksi untuk dibawa pulang. Perpustakaan pun dapat mengetahui tentang minat baca dari pengguna/pemustaka terhadap koleksi-koleksi tertentu. Hal ini bermanfaat salah satunya untuk pengembangan koleksi. Semoga jawaban dengan keterbatasan ilmu yang saya miliki ini bermanfaat. Apabila ada pendapat lain silahkan berikan komentar Anda di bawah ini. Wassalamu’alaikum
-Kolordwijo-

Referensi:
Indonesia. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.
Sudarsono, Blasius dan Rahmawati, Ratih. 2012. Perpustakaan untuk Rakyat: Dialog Anak dan Bapak. Jakarta: Sagung Seto.

Sidang Perdana dan Terbuka KAPPA SIGMA KAPPA INDONESIA

Acara “Sidang Perdana dan Terbuka KAPPA SIGMA KAPPA INDONESIA” diadakan di Jakarta pada 17 Desember 2015. Dalam acara ini, Dr. Agus Rusmana, M.A. (Dosen pada Program Studi Ilmu Perpustakaan Unpad) menyampaikan sebuah pidato kepustakawanan berjudul “MASYARAKAT BERPENGETAHUAN
dan KEPUSTAKAWANAN: Kepustakawanan Berorientasi Pengetahuan”. Berikut ini naskah lengkap pidato kepustakawanan tersebut:
http://

-kolordwijo-

Mendel Fellowships, The Lilly Library of Indiana University, USA

Berita baik bagi Anda yang ingin melakukan penelitian di bidang yang berkaitan dengan perpustakaan dan membutuhkan dana untuk penelitian tersebut:

The Lilly Library invites applications for visiting fellowships forresearch in residence in its collections. The Lilly Library is the principal rare book and manuscript library of Indiana University. Its holdings support research in British, French, and American literature and history; the literature of voyages and exploration, specifically the European expansion in the Americas; early printing, and the Church, children’s literature, music; film, radio and television; medicine, science, and architecture; and food and drink.

The Lilly Library of Indiana University invites applications for fellowships of up to $40,000 during the academic year in support of research in the library’s Bernardo Mendel collections, as noted below.

Established through a bequest by the estate of Johanna Lenz Mendel in 1998, the Mendel Fellowships are intended to support research by scholars from around the world in areas of particular interest to the Mendels, including: the history of the Spanish Colonial Empire; Latin American independence movements; European expansion in the Americas; voyages, travels and exploration; geography, navigation and cartography; German literature and history; and music, including sheet music. The amount of the stipend is based on the length of stay, which may range from one week to a full academic year. The fellowship is intended to cover travel to the Lilly Library and living expenses while in residence.

There is no special application form: Candidates, ranging from doctoral research students to senior scholars, should submit a curriculum vitae, a 2-3 page proposal for their projects, including the specific holdings they intend to consult, two letters of recommendation, and a indication of length of stay, which may include the summer months.

Application deadline:
No applications will be accepted in the fall of 2013. The next application deadline is April 15, 2014.

Send applications for Helm and Mendel Fellowships to:
Director
The Lilly Library
Indiana University Libraries
1200 East Seventh Street
Bloomington, Indiana 47405

liblilly@indiana.edu
(812) 855-2452
(812) 855-3143 (fax)

Sumber informasi: http://scholarshipsbank.com/mendel-fellowships-the-lilly-library-of-indiana-university-usa/

Library Research Grants, The Getty Foundation, USA

Berita baik bagi Anda yang ingin melakukan penelitian di bidang yang berkaitan dengan perpustakaan dan membutuhkan dana untuk penelitian tersebut:

Getty Library Research Grants provide partial, short-term support for costs relating to travel and living expenses to scholars whose research requires use of specific collections housed in the Getty Research Institute. A Library Research Grant is not a prerequisite for obtaining access to the Research Library.

Eligibility
Library Research Grants are intended for scholars of all nationalities and at any level who demonstrate a compelling need to use materials housed in the Research Library, and whose place of residence is more than eighty miles from the Getty Center. Projects must relate to specific items in the library collection.

Terms
Library Research Grants are intended to provide partial support for costs relating to travel and living expenses. Grants range from $500 to $2,500, depending on the distance traveled. The research period may range from several days to a maximum of three months, but must take place between February 15, 2014, and January 15, 2015. These terms apply as of June 2012 and are subject to future changes.

Application Availability and Deadline
Complete application materials are now accepted through an online application process only. The next deadline for these grants is 6:00 p.m. PDT, October 15, 2013.

Notification
Applicants are notified of the Research Institute’s decision approximately six weeks to two months following the deadline.

Unsuccessful applicants are still welcome to use the Research Library in accordance withits access policy.

For Research Library appointments and reference assistance, please call (310) 440-7390 or contact the GRI.

How To Apply

Part 1:
Applicants are required to complete and submit the online Library Research Grant application form (which includes uploading a Project Proposal; Curriculum Vitae; Selected Bibliography of Research Library Collections you wish to consult; and Proposed Estimated Travel Costs) by 6:00 p.m. PDT, October 15, 2013.

Part 2:
Applicants must have two confidential letters of recommendation forwarded by their recommenders via e-mail (RecLetters@getty.edu) to the Getty Foundation. The letters must be received by October 15, 2013. Recommenders should attach a scanned original letter to the e-mail (preferred) or may provide the recommendation in the body of the e-mail. In all cases, letters of recommendation must come directly from the recommender’s e-mail account, must clearly indicate the applicant’s name and “Library Research Grant” in the subject line, and must include the recommender’s name and title.

Inquiries
Please address inquiries to:

Attn: Library Research Grants
The Getty Foundation
1200 Getty Center Drive, Suite 800
Los Angeles, CA 90049-1685
U.S.A.

Phone: (310) 440-7374
Fax (inquiries only): (310) 440-7703
E-mail: researchgrants@getty.edu

Informasi lebih lanjut silahkan kunjungi: http://www.getty.edu

Sumber informasi: http://scholarshipsbank.com/library-research-grants-the-getty-foundation-usa/