Arsip Tag: Perpustakaan dan Buku

Promo Bulan Buku ISIPII, Murah + Gratis Ongkir!!

Promo Bulan Buku ISIPII

Dalam rangka bulan buku, Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII) memberikan tawaran spesial untuk Anda semua.

Beli 2 buku cukup Rp100.000​ sudah gratis ongkos kirim (ongkir) bagi seluruh wilayah Jabodetabek, Jawa & Bali.

Sementara Anda yang berada di luar wilayah Jabodetabek, Jawa & Bali, cukup membayar Rp.110.000​ (Tambahan ​Rp. 10.000​ untuk ongkos kirim)

So, jangan lewatkan tawaran ini ya. Hanya berlaku tanggal 1-30 Mei 2018.

Buku-buku yang ditawarkan adalah buku yang baru terbit (sebagaimana tertera dalam gambar)

Jangan lewatkan kesempatan istimewa ini 😊

​CARA PEMESANAN:​

– Transafer ke Rek. BNI ​0389364715 a.n TRIANADYAH P​
– Kirim bukti transfer via WA ke nomor 08129685784
– Sertakan Nama Lengkap dan alamat tujuan kirim
– Paket buku akan segera dikirim ke alamat tujuan

Iklan

Buku elektronik “Di Balik Derita Si Boru Tombaga”

Indonesia memiliki banyak cerita rakyat yang tersebar di seluruh wilayahnya. Cerita rakyat ini biasa disampaikan turun-temurun melalui lisan. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia berusaha melestarikan budaya tersebut dengan cara membukukannya.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa mempersembahkan Buku Bahan Bacaan Literasi Cerita Rakyat yang berasal dari 34 Provinsi di seluruh Indonesia sebagai pendukung Gerakan Literasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

Melalui buku-buku tersebut, masyarakat Indonesia dapat membaca cerita-cerita rakyat dari berbagai daerah serta dapat membacakan cerita tersebut kepada anak-anak mereka. Berikut ini salah satu buku cerita rakyat yang dapat Anda unduh (download) secara bebas:

  • Judul = Di Balik Derita Si Boru Tombaga.
  • Penulis = Buha Aritonang
  • Penyunting = Sulastri
  • Ilustrator = Pandu Dharma Wijaya
  • Penata Letak = Asep Lukman Arif Hidayat
  • Penerbit = Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
  • Kota Terbit = Jakarta
  • Tahun Terbit = 2016
  • Bacaan untuk = Siswa kelas 4-6 Sekolah Dasar
  • Tautan unduh (download) = KLIK DI SINI

Apabila tautan (link) rusak/buku elektronik (eBook) tidak dapat terunduh mohon beritahukan kepada kami melalui kolom komentar di bawah ini. Semoga bermanfaat. Terima kasih!

Buku elektronik “Si Kodok Kata Malem, Baik Budi Penawan Hati: Cerita Rakyat dari Sumatra Utara”

Indonesia memiliki banyak cerita rakyat yang tersebar di seluruh wilayahnya. Cerita rakyat ini biasa disampaikan turun-temurun melalui lisan. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia berusaha melestarikan budaya tersebut dengan cara membukukannya.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa mempersembahkan Buku Bahan Bacaan Literasi Cerita Rakyat yang berasal dari 34 Provinsi di seluruh Indonesia sebagai pendukung Gerakan Literasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

Melalui buku-buku tersebut, masyarakat Indonesia dapat membaca cerita-cerita rakyat dari berbagai daerah serta dapat membacakan cerita tersebut kepada anak-anak mereka. Berikut ini salah satu buku cerita rakyat yang dapat Anda unduh (download) secara bebas:

  • Judul = Si Kodok Kata Malem, Baik Budi Penawan Hati: Cerita Rakyat dari Sumatra Utara.
  • Penulis = Muhammad Jaruki
  • Penyadur = Hari Sulastri
  • Penyunting = Hidayat Widiyanto
  • Ilustrator = Noviyanti Wijaya & Venny Kristel Chandra
  • Penata Letak = Asep Lukman Arif Hidaya
  • Penerbit = Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
  • Kota Terbit = Jakarta
  • Tahun Terbit = 2016
  • Bacaan untuk = Siswa kelas 4-6 Sekolah Dasar
  • Tautan unduh (download) = KLIK DI SINI

Apabila tautan (link) rusak/buku elektronik (eBook) tidak dapat terunduh mohon beritahukan kepada kami melalui kolom komentar di bawah ini. Semoga bermanfaat. Terima kasih!

Buku elektronik Cerita “Sari Gading”

Indonesia memiliki banyak cerita rakyat yang tersebar di seluruh wilayahnya. Cerita rakyat ini biasa disampaikan turun-temurun melalui lisan. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia berusaha melestarikan budaya tersebut dengan cara membukukannya.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa mempersembahkan Buku Bahan Bacaan Literasi Cerita Rakyat yang berasal dari 34 Provinsi di seluruh Indonesia sebagai pendukung Gerakan Literasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

Melalui buku-buku tersebut, masyarakat Indonesia dapat membaca cerita-cerita rakyat dari berbagai daerah serta dapat membacakan cerita tersebut kepada anak-anak mereka. Berikut ini salah satu buku cerita rakyat yang dapat Anda unduh (download) secara bebas:

  • Judul = Sari Gading
  • Penulis = Harlina Indijati
  • Penyunting = Rini Adiati Ekoputranti
  • Ilustrator = Pandu Dharma Wijaya
  • Penata Letak = Asep Lukman Arif Hidayat
  • Penerbit = Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
  • Kota Terbit = Jakarta
  • Tahun Terbit = 2016
  • Bacaan untuk = Siswa kelas 4-6 Sekolah Dasar
  • Tautan unduh (download) = KLIK DI SINI

Apabila tautan (link) rusak/buku elektronik (eBook) tidak dapat terunduh mohon beritahukan kepada kami melalui kolom komentar di bawah ini. Semoga bermanfaat. Terima kasih!

Buku elektronik “Penunggu Sungai Kapuas: Cerita Rakyat dari Kalimantan Tengah”

Indonesia memiliki banyak cerita rakyat yang tersebar di seluruh wilayahnya. Cerita rakyat ini biasa disampaikan turun-temurun melalui lisan. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia berusaha melestarikan budaya tersebut dengan cara membukukannya.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa mempersembahkan Buku Bahan Bacaan Literasi Cerita Rakyat yang berasal dari 34 Provinsi di seluruh Indonesia sebagai pendukung Gerakan Literasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

Melalui buku-buku tersebut, masyarakat Indonesia dapat membaca cerita-cerita rakyat dari berbagai daerah serta dapat membacakan cerita tersebut kepada anak-anak mereka. Berikut ini salah satu buku cerita rakyat yang dapat Anda unduh (download) secara bebas:

  • Judul = Penunggu Sungai Kapuas: Cerita Rakyat dari Kalimantan Tengah
  • Penyadur = Erlis Nur Mujiningsih
  • Penyunting = Rini Adiati Ekoputranti
  • Ilustrator = Pandu Dharma Wijaya
  • Penata Letak = Asep Lukman Arif Hidayat
  • Penerbit = Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
  • Kota Terbit = Jakarta
  • Tahun Terbit = 2016
  • Bacaan untuk = Siswa kelas 4-6 Sekolah Dasar
  • Tautan unduh (download) = KLIK DI SINI

Apabila tautan (link) rusak/buku elektronik (eBook) tidak dapat terunduh mohon beritahukan kepada kami melalui kolom komentar di bawah ini. Semoga bermanfaat. Terima kasih!

Buku elektronik “Ainun dan Manusia Daun: Cerita Rakyat dari Tanah Minahasa”

Indonesia memiliki banyak cerita rakyat yang tersebar di seluruh wilayahnya. Cerita rakyat ini biasa disampaikan turun-temurun melalui lisan. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia berusaha melestarikan budaya tersebut dengan cara membukukannya.

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa mempersembahkan Buku Bahan Bacaan Literasi Cerita Rakyat yang berasal dari 34 Provinsi di seluruh Indonesia sebagai pendukung Gerakan Literasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

Melalui buku-buku tersebut, masyarakat Indonesia dapat membaca cerita-cerita rakyat dari berbagai daerah serta dapat membacakan cerita tersebut kepada anak-anak mereka. Berikut ini salah satu buku cerita rakyat yang dapat Anda unduh (download) secara bebas:

  • Judul = Ainun dan Manusia Daun: Cerita Rakyat dari Tanah Minahasa
  • Penyadur = Suryami
  • Penyunting = Kity Karenisa
  • Ilustrator = Maria Martha Parman
  • Penata Letak = Asep Lukman Arif Hidayat
  • Penerbit = Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
  • Kota Terbit = Jakarta
  • Tahun Terbit = 2016
  • Bacaan untuk = Siswa kelas 4-6 Sekolah Dasar
  • Tautan unduh (download)Cerita rakyat-Ainun dan manusia daun

Apabila tautan (link) rusak/buku elektronik (eBook) tidak dapat terunduh mohon beritahukan kepada kami melalui kolom komentar di bawah ini. Semoga bermanfaat. Terima kasih!

Apakah dapat disebut sebagai perpustakaan jika tidak memiliki keanggotaan?

“selamat malam, saya ingin bertanya mengenai perpustakaan. apakah dapat disebut perpustakaan jika tidak memiliki keanggotaan? dalama arti, perpustakaan khusus ini terbuka untuk umum namun mereka tidak membuat keanggotaan bagi pengujungnya. terima kasih – uciucai”

Demikianlah pertanyaan menarik dari salah seorang pengunjung blog ini. Meskipun sebenarnya saya masih perlu memperoleh tambahan penjelasan agar hal yang ditanyakan benar-benar jelas atau tuntas. Saya akan mencoba membahasnya pada kesempatan kali ini.

Pertanyaan diatas akan saya jawab dengan melihat definisi dari “Perpustakaan” itu sendiri. Apa itu perpustakaan? Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan

“Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.”

“Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diperuntukkan secara terbatas bagi pemustaka di lingkungan lembaga pemerintah, lembaga masyarakat, lembaga pendidikan keagamaan, rumah ibadah, atau organisasi lain.”

Definisi di atas memberikan kita gambaran mengenai unsur-unsur penting yang ada di perpustakaan, yaitu:
1. Pustakawan,
2. Koleksi, dan
3. Pemustaka (pengguna yang memanfaatkan perpustakaan).
Tanpa ada salah satu dari unsur-unsur ini maka menurut saya suatu institusi tidak dapat disebut sebagai perpustakaan. Perpustakaan tanpa ada pustakawan, lalu siapa yang akan mengelolanya dengan sistem baku dan profesional? Bukankah “Library is the librarian it’s self?” Apabila perpustakaan tanpa ada koleksi, lalu apa yang akan dikelola dan dimanfaatkan? Perpustakaan tanpa pemustaka atau orang-orang yang menggunakan/memanfaatkan perpustakaan, lalu siapa yang akan memanfaatkan perpustakaan? dan untuk apa perpustakaan itu ada? apa gunanya?

Apabila yang dimaksud dalam pertanyaan uciucai adalah institusi tersebut tidak memiliki pemustaka atau pengguna yang memanfaatkan perpustakaan tersebut maka saya katakan institusi itu bukanlah perpustakaan. Perpustakaan Khusus pun tetap harus memiliki pemustaka (meskipun ruang lingkup pemustaka terbatas/khusus). Apabila yang dimaksud dalam pertanyaan uciucai adalah institusi tersebut tidak memiliki MANAJEMEN/PENGELOLAAN KEANGGOTAAN maka jawabannya relatif.

Mengapa relatif? Kita harus melihat bagaimana cara koleksi itu dimanfaatkan oleh pengguna. Apakah koleksi tersebut dipinjamkan secara gratis, disewakan, atau dijual. Ketiga proses pemanfatan koleksi oleh pengguna menentukan akan menjadi apa institusi tersebut. Koleksi yang dimanfaatkan untuk dipinjam oleh pengguna secara gratis, kita dapat menyebut institusi itu sebagai perpustakaan. Lalu, koleksi yang dimanfaatkan untuk disewakan kepada pengguna, kita menyebut institusi itu sebagai kios penyewaan buku. Berdasarkan sejarahnya, kios-kios penyewaan buku ini pada awalnya muncul dari usaha warga keturunan Tionghoa pada masa kolonialisme untuk mendapatkan sumber informasi/menambah ilmu dan kini berkembang menjadi Taman Baca Masyarakat (Sudarsono dan Rahmawati, 2012). Terakhir, koleksi yang dimanfaatkan untuk dibeli, kita menyebut institusi itu sebagai toko buku.

Semoga sampai di sini penanya (uciucai) sudah dapat menyimpulkan dan mendapatkan jawaban. Saran saya, perpustakaan perlu memiliki sebuah mekanisme manajemen keanggotaan untuk mempermudah kegiatan perpustakaan. Dengan adanya manajemen keanggotaan, kita dapat mengetahui dan mengenal siapa saja para pemustaka kita. Bukan hanya untuk keperluan pelaporan tetapi juga untuk keperluan mendekatkan perpustakaan kepada penggunanya/pemustaka. Selain itu, manajemen keanggotaan dapat digunakan untuk pencatatan apabila pemustaka ingin meminjam koleksi untuk dibawa pulang. Perpustakaan pun dapat mengetahui tentang minat baca dari pengguna/pemustaka terhadap koleksi-koleksi tertentu. Hal ini bermanfaat salah satunya untuk pengembangan koleksi. Semoga jawaban dengan keterbatasan ilmu yang saya miliki ini bermanfaat. Apabila ada pendapat lain silahkan berikan komentar Anda di bawah ini. Wassalamu’alaikum
-Kolordwijo-

Referensi:
Indonesia. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.
Sudarsono, Blasius dan Rahmawati, Ratih. 2012. Perpustakaan untuk Rakyat: Dialog Anak dan Bapak. Jakarta: Sagung Seto.

“Mencintai Perpustakaan”: Kuliah Umum Blasius Sudarsono

Ayooo teman-teman kita ikutan Kuliah Umum, terbuka, dan gratis di PDII-LIPI bersama Pak Blasius Sudarsono pada 14 Februari 2012 pukul 9.30 WIB

Pada kesempatan ini akan berbicara : Ibu Sitti Nasti M, Reksodiputro. Sejak beliau masih sebagai dosen Bahasa Inggris di UI, telah menunjukkan kecintaannya pada perpustakaan. Setelah purna tugas sebagai dosen, obsesi terkait perpustakaan diwujudkan dalam kegiatan Pustaka Kelana yang beliau dirikan bersama teman pada tahun sejak 1996.

Panelis kedua adalah Sdr. Trini Haryanti, Direktur YPPI. Meski YPPI baru berusia lima tahun, namun kegiatan YPPI telah menyebar tidak saja di Jawa, namun juga di luar Jawa, bahkan saat ini Trini sedang berada di Anambas yang temasuk pulau terdepan di Indonesia untuk mulai membangun perpustakan di situ.

Panelis ketiga adalah Sdr. Ari Asih Pratiwi seorang yang dulunya aktif dalam bidang perpustakaan, dan perbukuan. Agak berbeda dengan dua panelis sebelumnya, Ari karena terpaksa tidak dapat melanjutkan fokus pada kegiatan perpustakaan lagi. Namun hatinya ternyata masih di sana. Tentu kita juga ingin mendengar juga dari dia akan perasaannya saat ini.

Tema kegiatan 14 Februari ini adalah “Mencintai Perpustakaan”. Kita berharap bahwa dengan mendengar “kisah cinta” mereka kiranya semakin kuat niat kita terutama generasi muda untuk berani mengatakan “ya” atas panggilan hidup kepustakawanan.

Sampai jumpa dan terimakasih 🙂
Oleh:
Sadariyah Ariningrum 10:13pm Feb 5

Nge-Like di Link FB ini = Menyumbang 1 Batu Bata untuk Membangun Perpustakaan!

Anda ingin Beramal?
Anda ingin mambangun perpustakaan?
Anda ingin mencerdaskan Bangsa?

Perusahaan LG membantu niat baik Anda dengan program LG Loves Indonesia. Hanya dengan Nge-Like di Link Facebook berikut http://www.facebook.com/LGLovesIndonesia, Anda telah menyumbangkan satu buah batu bata untuk pembangunan perpustakaan di daerah kurang beruntung di Indonesia. Satu buah Batu Bata yang Anda sumbangkan tersebut tentu sangat berarti nilainya dalam berbagi untuk sesama. Ayo Tunggu apa lagi? Semakin mudah untuk berbagi hanya dengan mengklik Like dan ikuti prosedurnya, Anda sudah mendonasikan Harapan bagi anak-anak di Bangsa Indonesia!

LG Loves Indonesia
LG Loves Indonesia

Lindungi Pulau-Pulau Terluar Indonesia dengan Buku!!!

Ada Program Bagus nih dari K2N UI, acara ini memungkinkan kita menyumbangkan buku ke pelosok daerah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan daerah perbatasan Indonesia. Info lebih lengkap ada di Poster berikut ini.
nama program ini adalah Rumah Baca K2N UI. Untuk Mengisi Rumah Baca “SAHABAT NUSANTARA” kita dapat menyumbangan beberapa jumlah Buku dengan jenis buku,Antara Lain :
1. Buku pelajaran
2. Lingkungan
3. Cerita anak
4. Dongeng
5. Komik
6. Cerita pahlawan
7. Buku tentang indonesia
8. Novel remaja
9. Politik
10. Buku masak
11. Buku mewarnai/ cergam
12. Tabloid wanita
13. Sejarah
14. Pengetahuan umum
16. Budi daya tanaman
17. Kesehatan
18. Belajar baca dan hitung
19. Buku tentang kelautan
20. Kerajinan tangan
21. Motivasi dan self-help
22. Buku belajar bahasa inggris
23. Majalah anak
24. Buku agama
25. kamus
26. Buku tentang luar negeri

Buku-buku yang disumbangkan dapat berupa Buku Baru ataupun Bekas. Selain sumbangan buku secara langsung, kita juga dapat memberi sumbangan dana untuk membeli buku dan fasilitas lainnya seperti meja lipat dan permainan anak.

Terdapat juga layanan “Penjemputan Buku”, terutama bagi Donatur yang mempunyai tempat tinggal jauh dari lingkungan Universitas Indonesia Dan juga dapat dikirimkan langsung ke sekretariat K2N UI 2010 di Pusat Kesehatan Mahasiswa (PKM) UI Depok Lt. 2, sedangkan sumbangan dana dapat dikirimkan ke rekening Bank Syariah Mandiri 1637029248 a.n Sidiq Maulana.

ayo kita sama-sama dukung acara ini dengan menyumbang buku dan/atau menyebarkan informasi ini. NKRI Harga Mati!!!