Kamis, 5 Juli 2018 pukul 08:00 – 15:00 WIB telah terlaksana acara Seminar Nasional “Scholarly Communication: Perspektif Pustakawan dan Peneliti” di Ruang Konferensi IV Universitas Kristen Petra, Gedung Radius Prawiro lantai 10, Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya. Acara ini menghadirkan narasumber berkompeten seperti:
Dr. Lukman, S.T., M.Hum. (Kepala Sub Direktorat Fasilitasi Jurnal Ilmiah, Kemenristekdikti, anggota Tim Pengembang Portal Science and Technology Index/SINTA)
Dr. Dra. Luki Wijayanti, SIP., M.Hum. (Dosen Prodi Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia)
Ismail Fahmi, Ph.D. (Inisiator Indonesia One Search)
Aditya Nugraha, S.T., M.S. (pustakawan Universitas Kristen Petra, inisiator digital collection Desa Informasi UK Petra).
Anda dapat mengakses secara gratis materi presentasi para narasumber melalui link berikut ini: UNDUH MATERI
Libraries can make a voluntary program involving their users. The Friends of the Library Program conducted by the Library and Knowledge Center of Binus University is one example. The program allows members to get involved in the daily operations of the Library and Knowledge Center of Binus University. The program has also attracted the attention of academician and the university leaders of Binus University International. Based on this background, this study is conducted to understand the role of this program in marketing the services of the Library and Knowledge Center of Binus University International. This study is a preliminary research using a qualitative approach with exploratory method. The results reveal that this program plays a pertinent role in marketing the services of the Library and Knowledge Center of Binus University International through the members and alumni of the Friends of the Library program.
Information is recorded in information media that is collected by library management. The information will be lost if the collections are damaged. The library functions to preserve collections to ensure information access sustainability. One threat is mouse infestation. Not much attention has been given to the effects of mouse infestation disturbances and how mice can potentially damage collections. This research aims to find out how and why mouse disruptions occur in the library and what preservation measures are taken by the library to counter this. This research is a case study conducted in the Indonesian Politics Study Center. This study reveals that mouse infestation disruptions are not too much of a concern at the Indonesian Politics Study Center, as preservation activities have not been conducted extensively.
Kamis, 15 Maret 2018 lalu Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII) bekerjasama dengan Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menyelenggarakan Diskusi Keilmuan Perpustakaan dan Informasi. Acara ini bertema “Memetakan Perkembangan Ilmu Perpustakaan dan Informasi di Indonesia”. Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta dan telah disiarkan secara langsung (live streaming). Rekaman video acara ini dapat diakses melalui akun resmi Facebook Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Abstrak. Teknologi informasi merupakan media yang sangat efektif dalam menyebarkan informasi. Era globalisasi, teknologi informasi diperlukan oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja, dan hampir di semua bidang pekerjaan, tidak terkecuali perpustakaan. Penerapan teknologi informasi di bagian-bagian perpustakaan dapat meningkatkan mutu pelayanan sehingga kebutuhan informasi penggunanya dapat terpenuhi secara cepat dan relevan.
abstrak Perkembangan perpustakaan digital dewasa ini sangat meningkat. Tak terkecuali di benua Asia, khususnya di negara kita tercinta Indonesia. Melihat perkembangan yang cukup pesat di Indonesia bila dibandingkan dengan perkembangan di negara-negara Asia, masih perlu banyak pembenahan. Melihat perkembangan perpustakaan di negara-negara Asia,memberikan gambaran bagaimana seharusnya perpustakaan digital berkembang dan lebih berkontribusi dalam penyebaran informasi di Indonesia.
AbstrakSetiap organisasi baik pemerintah maupun swasta pasti menghasilkan atau menerima rekod. Rekod yang paling banyak dikumpulkan oleh organisasi biasanya dalam bentuk kertas. Ketika rekod telah mencapai tahap inaktif, rekod ini perlu diputuskan apakah perlu disimpan permanen atau dimusnahkan. Jika diputuskan untuk disimpan permanen, rekod kertas ini perlu dikelola dengan baik karena membutuhkan banyak ruang sebagai tempat penyimpanannya. Oleh karena itu, teknologi mikrografik perlu diterapkan dalam manajemen rekod inaktif. Tulisan ini difokuskan pada pembahasan mengenai manfaat penerapan teknologi mikrografik bagi suatuorganisasi dalam mengelola rekodnya yang sudah ditetapkan sebagai rekodinaktif.
Baik suka ataupun tidak, kita hidup dalam budaya evaluasi. Hal ini merupakan dampak dari perubahan sosial yang terjadi selama kurang lebih tiga puluh tahun lamanya. Selain itu peningkatan jumlah pengguna pula yang menyebabkan mereka menjadi lebih kritis terhadap kualitas layanan yang mereka dapatkan di perpustakaan.Untuk memberikan pelayanan yang memuaskan kepada para penggunanya, kepala perpustakaan perlu mengadakan evaluasi secara berkala. Dari hasil evaluasi tersebut dapat diketahui bagian mana yang harus ditingkatkan kualitasnya untuk memuaskan para penggunanya.
Rekod merupakan dokumen yang tercipta sebagai akibat atau hasil samping (by product) dari kegiatan yang dilakukan suatu organisasi dalam rangka menjalankan fungsinya dan sehari-hari masih digunakan dalam proses pelaksanaan fungsi tersebut. Rekod mempunyai peran yang cukup penting dalam menunjang kelancaran aktivitas-aktivitas organisasi. Pemahaman tentang fungsi rekod bertujuan agar rekod dapat diolah dan disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan organisasi dengan cepat dan tepat. Makalah ini membahahas beberapa fungsi rekod dalam organisasi diantaranya sebagai penunjang aktivitas bisnis, penunjang akuntabilitas, dan acuan evaluasi kinerja.
Perpustakaan merupakan sebuah lembaga yang menyediakan berbagai informasi. Salah satu jenis perpustakaan adalah perpustakaan umum. Perpustakaan umum adalah sebuah lembaga yang berada di lingkungan masyarakat. Perpustakaan umum disediakan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya dalam mencari informasi, sebagai media pendidikan, dan sebagai media budaya melalui koleksinya dan fasilitas yang telah disediakan. Namun, masyarakat belum sepenuhnya memanfaatkan perpustakaan umum. Mereka datang ke perpustakaan hanya jika sedang mencari sesuatu. Kurangnya minat masyarakat untuk datang dan memanfaatkan perpustakaan menyebabkan kurang optimalnya peran perpustakaan terhadap masyarakat. Tulisan ini secara khusus akan membahas mengenai fungsi, peranan, dan pemanfaatan perpustakaan umum.