Hari ini, 20 Oktober 2014, merupakan hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia karena pada hari ini dilakukan pelantikan Presiden Republik Indonesia yang ke-7, Joko Widodo. Setelah melewati berbagai proses Pemilihan Umum beserta drama politik yang panjang, semoga Joko Widodo dapat mengemban tugas dengan baik demi kesejahteraan Rakyat Indonesia. Sama seperti tajuk utama “A New Hope” pada Majalah Time yang ditujukan untuk Joko Widodo, masyarakat Indonesia memiliki harapan yang besar terhadap Presiden baru kita. Mungkin belum banyak orang yang mengetahui bahwa sebagai sarjana ilmu perpustakaan, kita juga memiliki seorang presiden. Bukan Joko Widodo melainkan Farli Elnumeri. Farli Elnumeri adalah Presiden Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII) masa bakti 2012-2015.
Cikal bakal ISIPII berawal dari seminar “Kebebasan Memperoleh Informasi Publik”, yang diselenggarakan berkat kerjasama antara British Council, World Bank, Unesco, Universitas Bina Nusantara, dan Universitas Kristen Petra pada tanggal 8 Februari 2006. Pada saat itu, terjadi diskusi antara pustakawan dan pengajar Jurusan Ilmu Perpustakaan UNAIR yang kemudian berlanjut dengan diselenggarakannya pertemuan antara para pengelola Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi dengan pustakawan praktisi pada tanggal 2-4 Maret 2006 di Hotel Grand Kemang Jakarta. Pertemuan ini menghasilkan “Deklarasi Kemang” yang memuat usulan gagasan pembentukan organisasi profesi dan keilmuan dengan nama Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia (ISIPII) dengan keanggotaan terbatas untuk sarjana ilmu perpustakaan dan informasi. Harkrisyati Kamil terpilih sebagai Presiden ISIPII pertama berdasarkan Musyawarah Nasional 1 tanggal 13 November 2006 di Universitas Udayana. Kini, tongkat kepresidenan itu dilanjutkan oleh Farli Elnumeri.
Daftar Nama Presiden ISIPII
Nama Presiden ISIPII |
Masa Bakti |
Harkrisyati Kamil |
2006-2009 |
Harkrisyati Kamil |
2009-2012 |
Farli Elnumeri |
2012-2015 |
Bang Farli, begitu saya biasa menyapanya. Bang Farli memang sudah aktif berorganisasi sejak sekolah. Kegiatan Pramuka dan bermain musik dalam grup band menjadi pilihannya saat bersekolah. Kegiatan berorganisasinya pun tetap dilanjutkan saat dirinya berkuliah di Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Indonesia. Saat ini, Meskipun Bang Farli sudah lulus kuliah Magister dan bekerja sebagai Kepala Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev, dirinya tetap berorganisasi.

Biodata/profil:
Nama Lengkap: Farli Elnumeri
Nama Panggilan: Farli
TTL: Jakarta, 19 Oktober 1977
Pekerjaan: Pustakawan
Status: Menikah
Nama Pasangan: Sandra Amelia
Nama Anak: Zalika Khadijah
Pendidikan: Magister Ilmu Perpustakaan (M.Hum)
Hobi: Bermain Sepak Bola, Bulutangkis, dan Jalan-jalan
Dalam sebuah kesempatan, saya menanyakan beberapa hal kepada Bang Farli mengenai dirinya dan perpustakaan di Indonesia. Berikut ini beberapa hasil tanya jawab saya dengan Bang Farli:
- Dahulu bisa masuk Jurusan Ilmu Perpustakaan bagaimana ceritanya Bang?
Kebetulan pas mau isi formulir UMPTN bingung pilihan keduanya apa, nongkrong bareng sama tetangga pagi hari sambil makan ketoprak sebelum mengisi formulir. Kemudian tetangga tersebut menyarankan agar memilih Jurusan Ilmu Perpustakaan karena cukup baik lulusannya dan belum banyak ahlinya. Dia mencontohkan Bekti, JIP 91 yang merupakan teman dia ketika itu. Akhirnya, saya memilih jurusan ini dan diterima.
- Apa suka-dukanya saat kuliah dan setelah jadi Alumni di JIP UI?
Dukanya dipandang sebelah mata oleh keluarga besar yang masih mengagungkan ilmu-ilmu ternama. Tapi alhamdulillah sekarang mereka sudah tidak lagi mengejek lagi. Sukanya banyak karena bisa baca buku gratis dan kalau kuliah di UI rugi kalau hanya kuliah saja karena yang membedakan UI dengan universitas lain adalah lingkungan berorganisasinya. Makanya, ada beberapa UKM dan organisasi kampus saya ikuti agar dapat menambah teman, wawasan, dan pengetahuan yang tidak didapat dari kelas. Kalau jadi alumni paling yang nyebelin karena bidang pekerjaan kita seringkali jadi pendukung maka posisinya seringkali sulit berkembang. Misalkan di kantor, kalau nggak sarjana hukum nggak bisa jadi peneliti. Berbeda dengan beberapa teman di LSM yang tidak melihat kesarjanaannya. Sukanya, tempat bekerja saya bebas bereksperimen. Ini memudahkan saya ujicoba berbagai hal berkaitan dengan ilmu perpustakaan.
- Ada kenangan khusus waktu kuliah?
Kenangannya paling ikutan demo sana-sini, nonton teater di kampus, jalan-jalan. Tapi sayangnya aktifitas saya lebih banyak tidak berhubungan dengan keilmuan perpustakaan. Karena memang waktu itu kurang sekali ada diskusi dan semacam pengembangan mengenai ilmu perpustakaan di luar kelas. Paling juga bantu-bantu mengelola lab komputer jurusan. Berhubung awal mula ada Lab Komputer Jurusan Ilmu Perpustakaan mahasiswa yang mengelola.
- Bagaimana ceritanya sampai bisa jadi Presiden ISIPII?
Kalau diceritakan panjang, tapi intinya sih karena tidak banyak orang yang bersedia aktif mengurusi organisasi yang lebih banyak menghabiskan waktu, biaya, dan tenaga karena masing-masing sudah kehabisan energi mereka mengelola pekerjaaannya masing-masing. Syukurlah, coba ngumpul bareng ternyata cukup banyak yang bersedia mengelola organisasi ini namun tidak bersedia jadi Presidennya. Akhirnya dalam Musyawarah para peserta Munas ISIPII memaksa saya yang jadi Presiden.
- Visi atau pencapaian ke depannya apa nih? untuk pribadi maupun pekerjaan
Pekerjaan utama saya di ISIPII ini menggerakan roda organisasi ini. Saya yakin teman-teman sarjana ilmu perpustakaan dan informasi pasti punya ide dan gagasan yang menarik untuk dikembangkan dan dilaksanakan. Nah tugas kami bagaimana ide-ide ini dapat terlaksana. Untuk pribadi sendiri hanya ingin melihat teman-teman sarjana ilmu perpustakaan aktif mengembangkan pengetahuannya dan bermanfaat bagi lingkungannya. Pekerjaan sendiri, bagaimana masyarakat bisa merasakan manfaatnya atas keberadaan saya sebagai pustakawan. - Bagaimana peran keluarga dalam karir Anda?
Luar biasa penting sekali.
- Siapa saja orang-orang yang menginspirasi Anda selama ini?
Selain Nabi Muhammad SAW dan para sahabat beberapa tokoh yang saya cukup sering baca tulisannya yaitu Mohammad Hatta. Selain itu, Yusril dan Eep Saefullah Fatah (sayang mereka berdua akhir-akhir ini jarang saya baca tulisannya). Adapun untuk kepustakawanan, dari sisi pemikiran sih banyak juga.
- Tips atau pesan untuk mahasiswa JIP?
Tips belajarlah mencintai ilmu perpustakaan dan informasi, insya Allah ada manfaatnya tidak hanya untuk pribadi, namun untuk masyarakat sekitar dan agamamu. Selain itu, belajar tidak hanya di kelas, namun aktiflah belajar dalam berbagai organisasi karena itu akan mengasah jiwa kepemimpinanmu agar bisa menjadi pemimpin tidak hanya untuk pribadi namun lingkungan sekitarmu pula.
Jadi buat temen-temen mahasiswa/i Jurusan Ilmu Perpustakaan, seperti pesan dari Presiden ISIPII, jangan ragu untuk ikutan berorganisasi di kampus. Pilihlah organisasi atau Unit Kegiatan Mahasiswa yang kalian minati dan bergabunglah. Memang terlalu sayang kalau kuliah cuma jadi kupu-kupu, Kuliah-Pulang-Kuliah-Pulang. Siapa tahu kelak kalian bisa jadi Presiden ISIPII selanjutnya atau bahkan Presiden Republik Indonesia. Aamiiiin… 🙂
Rujukkan
- “Profil Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia”. http://duniaperpustakaan.com/profil-ikatan-sarjana-ilmu-perpustakaan-dan-informasi-indonesia-isipii/. Diakses pada 20 Oktober 2014
- (Web Resmi ISIPII) isipii.or.id